Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 15 hingga 20 persen populasi dunia ditengarai memiliki gejala disleksia, menurut data dari International Dyslexia Association. Bukan hal yang mengejutkan jika sejumlah dari mereka adalah para pesohor.
Gejala disleksia di antaranya adalah lambat atau inakurasi dalam membaca teks, serta kemampuan mengeja dan menulis yang buruk. Mengatasi disleksia atau kelainan belajar lainnya merupakan hal yang tidak mudah dan tidak jarang membuat frustrasi. Pejuang disleksia sangat mungkin mendapatkan masalah di sekolah dan memiliki kepercayaan diri yang rendah.
Meski demikian, kesuksesan amat mungkin diraih. Sebagai contoh, Business Insider membuat profil 15 orang Chief Executive Officer (CEO) yang memiliki kelainan belajar, termasuk di antaranya Steve Jobs, penemu dan bos Apple.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disleksia memang tidak memiliki keterkaitan dengan intelegensia. Banyak orang dengan disleksia, salah satunya Jobs, yang memiliki intelegensia tinggi bahkan sangat cerdas.
"Kita menemukan bahwa individu dengan disleksia cenderung memiliki kekuatan di area lain, dalam kreativitas dan imajinasi. Mereka berpikir di luar kotak," kata dr. Stefani Hines, pakar kelainan dari Beaumont Hospitals di Royal Oaks, Mich, dikutip dari ABC News.
Di ranah Hollywood, sejumlah artis telah terang-terangan membagi pengalaman berjuang melawan disleksia. Aksi mereka menghadirkan harapan dan menginspirasi pejuang-pejuang disleksia lain untuk terus maju.
Berikut adalah nama-nama selebritis yang berjuang melawan disleksia dan menuai sukses.
Pada 2003, bintang terkenal Tom Cruise menyatakan pada majalah People bahwa dirinya meninggalkan seorang "buta huruf fungsional" untuk sekolah menengah atas.
"Saat saya berumur sekitar 7 tahun, saya sudah dilabeli seorang dengan disleksia," kata Cruise. "Saya berusaha berkonsentrasi pada apa yang saya baca dan saya harus mengakhiri halaman tersebut dengan hanya memiliki sedikit ingatan tentang apa yang saya baca. saya akan menjadi kosong, gelisah, gugup, bosan, frustrasi, bodoh," ujarnya mengungkapkan.
Cruise mengatakan, melewati masa sekolah dan awal-awal kariernya bermodalkan keinginan belaka sebelum akhirnya mempelajari Scientology di Study Technology pada 1986.
Aktor tampan tersebut memberikan penghargaan kepada Study Technology karena membantunya mengatasi gejala disleksia. Dan sebagai salah satu anggota pendiri Hollywood Education and Literacy Project, dia bertanggung jawab untuk membawa teknologi tersebut untuk para murid di seluruh dunia.
Saat menjalani masa remaja, aktris Jennifer Anniston harus berjuang di sekolah. "Saya kira saya tidak pintar," kata aktris yang meraih nominasi Oscar untuk perannya dalam film Cake tersebut kepada Hollywood Reporter.
"Saya hanya tidak dapat menguasai apapun," katanya menambahkan.
Anniston tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami gejala disleksia hingga mencapai umur awal 20-an. Saat ini aktris film Friends tersebut berusia 45 tahun.
"Satu-satunya alasan saya tahu (bahwa saya memiliki disleksia) adalah karena saya mendapatkan resep saat membuat kacamata," tuturnya.
"Saya harus menggunakan kacamata Buddy Holly. Satu memiliki lensa berwarna biru dan yang lainnya berwarna merah. Dan saya harus membaca sebuah paragraf, dan mereka memberi saya kuis," kata mantan istri aktor Brad Pitt tersebut.
Aktor asal Inggris lain yang berjuang melawan disleksia dan stigma yang dibawanya adalah Orlando Bloom. "Hal itu merupakan sebuah perjuangan. Itu merupakan pekerjaan yang amat banyak," kata Bloom kepada khalayak di Rockefeller University di New York saat memberikan serangkaian kuliah tentang disleksia pada 2010.
"Saya harus bekerja tiga kali lebih banyak untuk mendapatkan dua pertiga jalan. Saya dulu merasa frustrasi dengan disabilitas belajar tersebut. Dia membuatmu merasa bodoh," kata aktor rupawan tersebut.
Bloom mengatakan dia merasa lega saat mengetahui bahwa meski memiliki kelainan tersebut, dia memiliki nilai IQ yang tinggi. Dia menyadari bahwa dirinya tidak bodoh.
Keira Knightley melawan disleksia yang dialaminya untuk mendapatkan agen pertamanya. Aktris Pirates of Carribean tersebut menyatakan pada UK Daily Mail pada 2003 bahwa dia sangat ingin mengikuti jejak orang tuanya di dunia seni peran.
Knightley lalu membuat kesepakaran dengan orang tuanya, berjanji untuk belajar dengan giat setiap hari jika ia diizinkan mendapatkan agen. "Saya didiagnosis ketika berumur 6 tahun," kata Knightley.
"Saya bekerja keras untuk menjadi lebih baik dan seiring waktu saya masuk ke sekolah menengah, hal itu menjadi jauh lebih baik. Saya mampu membaca dan menulis, dengan buruk, tetapi saya dapat membaca naskah," ujar aktris yang sedang mengandung tersebut.
Sutradara legendaris Steven Spielberg tidak didiagnosis memiliki disleksia hingga mencapai umur 60 tahun. Dahulu, sekolah menganggapnya pemalas. Dia juga diolok-olok teman sekelasnya. Masalahnya di sekolah tersebut berperan penting bagi kariernya di ranah perfilman.
"Membuat film merupakan pelarian besar saya, ia adalah bagaimana saya dapat kabur dari itu semua," kata Spielberg dalam sebuah video untuk situs Friends of Quinn.
Sutradara Jurassic Park itu merasa film bisa sangat membantunya. "Film benar-benar membantu saya, seperti menyelamatkan saya dari rasa malu, rasa bersalah, dari menimpakannya pada diri saya ketika itu bukanlah beban saya," dia melanjutkan.
Bagi Spielberg, film tidak hanya memberinya tempat untuk menyalurkan energi, tetapi merasa seperti terkucil juga membuatnya membantu menulis naskah The Goonies, sebuah film yang meledak di pasaran bercerita tentang sekumpulan sahabat yang tidak begitu nyaman berada di sekolah.