Potret Perempuan Berhijab versi Hanung Bramantyo Jadi Polemik

Rahmi Suci Ramadhani | CNN Indonesia
Kamis, 22 Jan 2015 20:59 WIB
Lagi-lagi film yang disutradarai Hanung Bramantyo menuai kontroversi. Baru dirilis 15 Januari lalu, film Hijab banyak diperbincangkan di dunia maya.
Poster film Hijab (Dapur Film)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lagi-lagi film yang disutradarai Hanung Bramantyo menuai kontroversi. Baru dirilis 15 Januari lalu, film Hijab karya Hanung yang diproduseri istrinya sendiri, Zaskia Adya Mecca, banyak diperbincangkan di dunia maya.

Salah satunya, penulis novel 99 Cahaya di Langit Eropa, Hanum Salsabiela Rais. Melalui Facebook, Hanum melayangkan kritik atas film yang mengangkat polemik kehidupan rumah tangga perempuan berhijab tersebut.

(Baca juga: Warna-warni Perempuan Berhijab di Persimpangan)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menganggap, film itu mencitrakan perempuan berhijab secara kurang tepat. Penulis yang bukunya diangkat ke layar lebar dan ditonton lebih dari 1 juta orang itu bahkan menyebut Hanung sebagai anggota Jaringan Islam Liberal (JIL).

"Film ini, (yang akhirnya saya baru tahu ya elah sutradaranya orang JIL) pada akhirnya hanya ingin meneguhkan kembali 'I am a muslim, but I hate Islam, I just want to capitalize Islam for making money'," demikian potongan tulisan Hanum, yang langsung dihapus lagi.

Menanggapi kritik tersebut, pasangan suami istri Hanung dan Zaskia memberikan tanggapan melalui akun Twitter masing-masing.

"Saya seorang muslim sangat paham atas apa yang saya lakukan dan kerjakan akan saya pertanggung jawabkan di akhirat #FilmHijab," tulis Zaskia melalui akun pribadinya, @zaskiadyamecca.



Zaskia juga menyinggung Hanum yang merupakan anak dari mantan Ketua Muhammadiyah, Amien Rais. Bintang sinetron religi yang ditayangkan selama Ramadan itu menyebutkan, bahwa suaminya pun adalah orang Muhammadiyah. Ibu dua anak itu menyebut akun @hanumrais dalam serangkaian cuitan.

Dia mengajak Hanum untuk saling mendukung dalam membuat karya-karya demi kemaslahatan umat pada masa yang akan datang.

Sementara itu, Hanung menyampaikan bahwa dirinya tidak bermaksud mengolok-olok orang yang berhijab melalui film Hijab. Menurut Hanung, dia ingin penonton terhibur seraya menyerap pesan utama dalam film.

"Tp sepertinya byk org gak terbiasa tertawakan diri sendiri. Makanya pd protes n anggap #FilmHijab sdg olok2 Islam hehe," tulis Hanung melalui akun @Hanungbramantyo.



Ada beberapa poin, memang, yang sedikit sensitif dari film Hanung. Pertama, soal alasan masing-masing tokoh perempuan berjilbab. Sari (Zaskia), Bia (Carissa Putri), dan Tata (Tika Bravani) berhijab dengan alasan yang tidak satu pun karena dorongan hati atau agama.

Ada yang karena tuntutan suami, rambutnya rusak, atau bahkan jelas-jelas mengaku terjebak. Bukan hanya itu, mereka juga digambarkan seperti perempuan biasa, yang masih suka bergosip dan berbisnis di belakang suami.

Saat membuat film itu, Hanung dan Zaskia sadar betul tidak semua orang suka dengan film mereka. Sebab, mereka tidak menggurui atau melakukan siraman rohani. Keduanya hanya memotret fenomena yang ada di Indonesia.

(Baca juga: Ada 'FPI' di Film Terbaru Hanung Bramantyo)

Dalam konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (13/1) Hanung mengatakan, ia dan Zaskia tertarik mengamati fenomena itu. Di balik hijab yang menjadi identitas kultural sekaligus ketakwaan, ada sesuatu yang lucu.

"Tapi di balik itu semua, kita temukan fenomena yang lucu, satire," ucap Hanung. Ia melanjutkan, "Kita tidak memfilmkan bahwa hijab itu wajib atau bagaimana, tapi hanya memotret realitas, bahwa ini lho, ada hijab yang turban, ada yang syari, dan lain-lain."

Bagaimana pun, masih ada kalangan yang menanggapi positif film Hijab. Salah satunya Din Syamsuddin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diundang khusus oleh Hanung dalam nonton bareng (nobar) film Hijab.

Ia mengatakan, kreasi seni sangat relatif sehingga selalu ada dimensi positif dan negatif tergantung subjektivitas penilainya.

"Secara overall film ini punya pesan dakwah walaupun kemudian bermain dengan realitas yang harus dipotret apa adanya,” kata Din dalam siaran pers yang diterima CNN Indonesia dari Tim Publikasi Film Hijab, Kamis (22/1).

Dalam siaran pers tersebut, sejumlah artis di antaranya Dewi Sandra, Tarzan, Karina Salim, Merry Riana, dan Kimberly Ryder pun cenderung memberikan komentar positif soal Hijab.

Terlepas dari pro-kontra yang beredar, penonton film Hijab sendiri masih jauh dari target sebanyak lebih dari 1 juta penonton. Berdasarkan situs Film Indonesia, film ini baru ditonton oleh 44.732 orang setelah tayang seminggu di bioskop.


(rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER