Bunga Citra Lestari Optimis Berbisnis Tempat Karaoke

Rahmi Suci | CNN Indonesia
Selasa, 27 Jan 2015 11:00 WIB
Bunga Citra Lestari optimis membuka usaha karaoke, meskipun tantangan bisnis bagi pengusaha rumah bernyanyi bertambah besar.
Bunga Citra Lestari, salah satu artis pendukung Rumah Karaoke Berlisensi. (CNNIndonesia/Rahmi Suci)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa tahun belakangan ini, rumah bernyanyi telah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat perkotaan. Rumah tempat karaoke tersebut semakin mudah ditemui, terutama di pusat-pusat perbelanjaan. Mampu menarik pelanggan dari berbagai kalangan, bisnis rumah bernyanyi memang menjanjikan.

"Sejauh ini bisnis karaoke yang dijalankan oleh teman-teman penyanyi berjalan dengan baik, berarti ini bisnis yang menjanjikan dan menghasilkan," kata penyanyi Bunga Citra Lestari ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, kemarin (26/1).

Sejumlah penyanyi seperti Inul Daratista, Rossa, Ahmad Dhani, Anang Hermansyah, Charly "Setia Band" dan Project Pop terbukti sukses menjalankan bisnis rumah bernyanyi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BCL sendiri sedang merintis bisnis tersebut. Aktris sekaligus penyanyi ini mengaku optimis membuka usaha karaoke. Meskipun tantangan bisnis bagi pengusaha rumah bernyanyi bertambah besar.

Baru-baru ini, pengesahan Undang-undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 mewajibkan pengelola rumah bernyanyi membayar royalti atas lagu yang digunakan di unit usahanya. Tidak hanya kepada pencipta lagu tetapi juga pihak-pihak terkait, seperti produser rekaman, penyanyi dan pemusik.

Dengan kata lain, ada tambahan beban yang harus dibayar oleh penguasaha karaoke. Menurut BCL, dia dan rekan-rekan penyanyi yang berbisnis di bidang ini seharusnya memahami hal itu, dalam artian mampu mengikuti aturan hukum yang berlaku.

"Kita lebih tahu jerih payahnya artis, susahnya bikin lagu seperti apa. Dengan jadi pengusaha sekaligus penyanyi, justru jadi punya kesadaran yang lebih," tutur pelantun lagu Karena Kucintau Kau itu.

Dia menambahkan, pengusaha tidak perlu takut akan aturan yang telah ditetapkan. "Karena ini kan sebenarnya dibebankan ke pengunjung. Yang beruntung adalah yang lagunya banyak dinyanyikan. Justru jadi semangat bikin lagu hit," katanya seraya tersenyum.

Pada dasarnya, menurut ilmu ekonomi, apabila harga bertambah mahal maka permintaan akan berkurang. Menyadari prinsip tersebut, BCL tetap optimistis untuk segera membuka bisnis barunya.

"Kalau memang orang mencintai musik, senang dengan musik, dan menikmati bernyanyi seperti di karaoke, harga segitu seharusnya enggak menjadi sebuah masalah," katanya tenang.

Istri Ashraf Sinclair itu berpendapat, karaoke telah menjadi kebutuhan rekreasional untuk sebagian orang sehingga kalaupun harganya meningkat, ia tidak akan kehilangan pelanggan.

"Ini sebenarnya sebuah perubahan seperti kenaikan harga BBM, otomatis orang akan tetap naik kendaraan BBM juga," ujarnya mencoba mengumpamakan.

BCL menjelaskan, harga karaoke yang relatif murah sekarang ini dikarenakan hak-hak artis tidak dipenuhi. Jika kelak aturan yang ditetapkan mulai berjalan, menurutnya, pengusaha perlu lebih kreatif dalam strategi promosi demi mempertahankan dan mendatangkan lebih banyak pelanggan.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER