Jakarta, CNN Indonesia -- "Saya pikir untuk aktor kulit berwarna, sangat berbeda di Inggris. Banyak teman saya lebih mendapat kesempatan di sini, Amerika Serikat, ketimbang di Inggris. Itu sesuatu yang harus diubah. Ada yang salah. Kita tidak cukup representatif untuk perbedaan ras dalam budaya kita, dan itu butuh langkah peningkatan."
Pernyataan Benedict Cumberbatch dalam acara bincang-bincang
Tavis Smiley di PBS, Senin (26/1) itu langsung menuai kontroversi. Istilah yang dipakainya, 'kulit berwarna' untuk menyebut aktor 'kulit hitam', ditentang banyak pihak. Meskipun, opininya cukup bagus.
Mengutip Digital Spy, setelah mengungkapkan argumennya soal rasialisme di industri hiburan, Cumberbatch memang dipuji. Namun, tidak sedikit pula yang mengkritik tajam atas kosakata 'lawas' yang digunakan bintang utama
The Imitation Game itu. Dunia sudah tak lagi menyebut 'kulit berwarna'. Itu hanya menegaskan perbedaan warna kulit. Padahal, Cumberbatch tengah bicara mengkritik rasialisme dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi banyaknya kritik yang tertuju padanya, calon ayah itu pun langsung mengambil langkah mulia. Ia dengan besar hati meminta maaf. Dalam sebuah pernyataan, nominator Oscar 2015 itu mengatakan, "Saya merasa hancur karena telah menyebabkan kesalahan dengan menggunakan terminologi yang ketinggalan zaman ini. Saya menawarkan permintaan maaf dengan tulus."
"Saya tidak membuat alasan untuk menjadi idiot dan saya tahu saya telah melakukan kesalahan," ucap pengisi suara naga Smaug dalam film waralaba
The Hobbit itu, menambahkan.
Pernyataan Cumberbatch dinilai semakin kontroversial, lantaran isu yang sama juga merebak di perhelatan Oscar tahun ini. Dari film-film dan tokoh-tokoh di baliknya yang masuk nominasi, hanya sedikit yang berkulit hitam. Bahkan film
Selma yang menceritakan biopik Martin Luther King Jr. hanya masuk Film Terbaik dan Lagu Orisinal Terbaik. Sutradara dan aktornya tak masuk daftar nominasi.
(rsa/vga)