Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi Paula Verhoeven, berjalan di atas
catwalk dengan seluruh pasang mata menatapnya dan fotografer mengintip di balik lensa, sudah biasa. Ia pun ingin mencoba gaya baru di depan kamera. Namanya memang belum menggaung di jagat perfilman Tanah Air. Namun, model cantik ini sudah mulai merambah dunia seni peran.
Ia pernah memerankan tokoh Diva dalam film
Supernova (2014). Diva merupakan supermodel sekaligus seorang pelacur. Rupanya, setelah itu Paula ketagihan bermain peran. Namun, ia enggan memerankan yang sama. Paula justru tertantang bermain film laga.
"Mungkin ingin coba film aksi. Tertantang lagi. Soalnya aku suka yang aksi begitu," katanya saat ditemui di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (27/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Paula mengaku mengira dunia film yang baru ditekuninya amat menyeramkan. Sebab, itu mengharuskannya berbicara di depan kamera. Padahal Paula tergolong orang yang malu berbicara di hadapan umum. Tawaran demi tawaran film yang berdatangan pun tak semua ia terima. Ia mengaku tidak tertarik dan tidak pernah berniat terjun di dunia film.
Namun, film
Supernova membuatnya berubah pikiran. Setelah beberapa kali mengulur waktu menerima, Paula akhirnya jatuh cinta. Skenario dan novel karya Dewi "Dee" Lestari yang menjadi inspirasi film itu, membuatnya mantap ingin mencoba bermain film.
"Ternyata akting sesuatu yang baru dan menantang," kata perempuan 26 tahun itu. Dia menambahkan, "Hasil
Supernova cukup memuaskan, karena saya bisa melawan rasa takut saya sendiri."
Model asal Semarang ini memang merasa kesulitan dalam menghapal naskah film yang panjang. Meski demikian, dia bersyukur karena proses pembacaan naskah sebelum syuting banyak membantunya.
Selain itu, Paula menuturkan, sutradara, produser, dan tim lainnya pun sangat sabar mengajarinya bermain peran. Untuk itu, Paula mengaku bersyukur dan akan mengusahakan yang terbaik jika ditawari bermain film lagi.
"Kalau enggak ada tawaran, fokus ke modeling saja. Karena modeling itu hidup aku, sudah menjadi darah daging," katanya santai.
Ia menambahkan, "Film itu tantangannya jadwal. Saya harus benar-benar mengosongkan jadwal, jadi enggak bisa ada pekerjaan lain. Harus komitmen. Jadi, saya harus suka filmnya baru ambil tawarannya."
(rsa/vga)