Project Almanac: Jangan Main-main dengan Waktu

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 29 Jan 2015 09:15 WIB
Mesin waktu memang bisa dipakai bersenang-senang. Namun jika kesenangan itu merusak masa depan, mesin waktu berubah jadi pembawa malapetaka.
Ilustrasi menonton film (Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rasanya hampir setiap orang bermimpi membuat sebuah mesin yang dapat menjelajah waktu. Impian semacam ini sudah sering digambarkan para sineas Hollywood.

Tak terhitung film yang menceritakan penjelajahan waktu. Kali ini Dean Israelite mencoba menggambarkan versi yang lain dari mesin waktu melalui Project Almanac.

Kisah bermula dari kehidupan siswa pintar fisika David Raskin (Jonny Weston) yang menginginkan beasiswa pendidikan dengan mempromosikan kepintarannya melalui proyek ilmiah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mendapatkan kepintaran tersebut dari ayahnya yang seorang teknisi dan ilmuan, namun meninggal saat Raskin berusia tujuh tahun.

Di tengah kesulitan ekonomi dan tuntutan biaya kuliah, ia menemukan peninggalan sang ayah melalui video janggal di loteng dan menuntunnya pada sebuah benda dengan petunjuk perakitan.

Karena penasaran, ia lantas mencoba merakit benda tersebut. Ternyata, barang peninggalan sang ayah tersebut adalah sebuah prototipe mesin waktu.

Ia dan sahabat-sahabatnya lantas mencoba membuat mesin waktu tersebut berfungsi dan menggunakannya untuk senang-senang ala remaja. Namun kisah mulai berubah ketika mereka menyadari tindakannya tersebut merubah alur sejarah mereka sendiri.

Film yang sebelumya direncanakan rilis pada 5 Februari tahun lalu tersebut memiliki jalan cerita berloncat antara masa lalu dengan masa kini. Bagi yang tidak terbiasa melihat alur ini, membuat kenyamanan menonton menjadi terganggu.

Teknik pengambilan gambar dalam film ini dibuat seolah-olah berasal dari kamera yang selalu dibawa oleh adik Raskin, Christina (Virginia Gardner) selayaknya rekaman amatiran. Sehingga yang terjadi adalah banyaknya gambar tidak stabil dan lagi-lagi membuat kenyamanan menonton terganggu.

Suasana segar mampu dibawakan oleh sahabat-sahabat Raskin, Quinn Goldberg (Sam Lerner) dan Adam (Allen Evangelista). Keduanya dengan tingkah kocak ala pemuda tanggung yang mampu membuat seisi bioskop tertawa.

Secara keseluruhan, ide ceritanya sudah sering dibuat dengan berbagai versi. Teknik pengambilan gambar yang menambah beban pikiran. Kemudian jalan cerita yang cenderung kisah cinta monyet remaja, membuat film fiksi ilmiah yang direncanakan rilis 30 Januari esok tersebut memiliki ekspektasi dapat memukau yang terbilang rendah.

(rsa/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER