Jakarta, CNN Indonesia -- Merekam ulang lagu sendiri dengan aransemen beda bukanlah sesuatu yang baru atau tabu di ranah musik. Beberapa musisi dunia melakukannya dengan alasan masing-masing.
Vokalis Foo Fighters Dave Grohl suatu kali pernah menyatakan kepada NME, inisiatifnya merekam ulang lagu-lagu dari album keluaran 1995 untuk merayakan dua dekade karier grup band-nya.
Kali ini, Noah yang melakukannya, sekalipun kehadiran grup band ini di ranah musik masih terbilang baru. Album anyar
Second Chance berisi tiga lagu baru dan sembilan lainnya lagu lawas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menggarap lagi lagu-lagu yang dulu. Waktu itu kemampuan bermusik kami belum seperti sekarang. Ini jadi kesempatan kedua untuk lagu-lagu itu," ujar Ariel (vokal) kepada CNN Indonesia (30/12).
(Baca Juga: Noah Akan Luncurkan Empat Album di Tahun 2015)
Album yang dijual secara khusus di jaringan retail Trans Corp. ini akan disusul dua paket album lain yang juga berisikan materi lama dari era Peterpan. Total tiga album berisikan lebih dari 40 lagu.
Soal pemilihan nama album
Second Chance, diakui Ariel, Uki (bass), Lukman (gitar), David (
keyboard) dan Reza (drum), bermakna, "Kesempatan kedua itu ada, jika kita benar-benar berusaha mendapatkannya."
Di album yang dirilis jelang pergantian tahun kemarin, kita bisa menyimak tiga lagu baru
Hero, Seperti Kemarin dan
Suara Pikiranku. Ketiganya diproduseri oleh Steve Lillywhite.
Steve bukan sembarang produser. Dialah produser andal asal Inggris di balik keberhasilan grup band U2, The Rolling Stone, The Killers dan lain-lain.
Meskipun sembilan lagu lainnya, yang diambil dari album Peterpan,
Bintang di Surga, Hari yang Cerah dan
Taman Langit, tak diproduseri Steve, bukan berarti tak
earcatching.
Sembilan lagu, yang beredar saat Ariel cs masih akur dengan bendera Peterpan, diarasemen ulang di album
Second Chance. Intro yang membuka
Langit Tak Mendengar tersimak lebih ramai.
Noah (juga Peterpan) memang piawai meramu intro yang memikat indra dengar. Bahkan sebelum Ariel melantunkan liriknya pun para penggemar sudah tahu judul lagunya.
Sepintas, musik yang mengawali
Membebaniku mengingatkan pada intro
Kesepian Kita milik Pas Band dan Tere. Namun bila dibanding versi aslinya, ramuan baru Noah kali ini jauh lebih rancak.
Yang jelas, garapan baru lagu lawas
Dilema Besar, Walau Habis Terang, Tak Bisakah, Menunggu Pagi, Tak Ada Yang Abadi, Dara, dan
Menunggumu, jadi bukti kemampuan musikal Noah yang lebih terasah.
Banyak keuntungan dari mengubah aransemen lagu lama. Di satu sisi, mengekspresikan kreativitas sekaligus memamerkan keterampilan musisi dalam menggarap aransemen baru.
Di sisi lain, lagu lama aransemen baru ini juga menjadi semacam tes untuk membuktikan seberapa lama lagu mampu menembus rentang masa hingga akhirnya bisa diterima generasi kini.
(vga/vga)