Jakarta, CNN Indonesia -- Buku
Harry Potter and the Philosopher's Stone karya J.K. Rowling disebut-sebut sebagai buku tersukses yang diekspor Ingris.
Buku laris seperti serial
Harry Potter dan buku masak Jamie Oliver tercatat sebagai buku yang berhasil menempatkan Inggris di posisi puncak sebagai produsen buku bermutu.
Tahun lalu, tak kurang 184.000 judul buku diproduksi. Sementara China dan Amerika Serikat (AS) masing-masing memproduksi 444.000 dan 304.912 judul buku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam peringkat negara produsen buku, AS dan China masing-masing menempati posisi ke-12 dan ke-25. Disusul Taiwan, Slovenia, Spanyol, Georgia, dan Republik Czech.
Menurut Richard Mollet, petinggi Publishers Association, Inggris tak menunjukkan tanda-tanda bakal mengendurkan produksi bukunya, sekalipun ranah buku di Australia tengah berkembang.
"Ada sederet alasan historis dan budaya di balik semua ini," katanya. "Kami memiliki tradisi mendongeng. Kami memiliki penerbitan berusia ratusan tahun yang menggairahkan ekonomi kreatif."
Tidak semua negara di Eropa menerbitkan kisah lokalnya. Dalam hal ini, Belgia menempati urutan terbawah dengan hanya memproduksi kurang dari 500 judul buku.
Buku
Fifty Shades of Grey yang ditulis oleh E.L. James juga termasuk best seller dengan pencapaian ekspor 40 persen.
Pekan depan, film yang diadaptasi dari buku erotis ini akan ditayangkan perdana di festival film Berlin, Jerman.
Sukses buku berskala internasional macam buku karya J.K. Rowling dan E.L. James memudahkan kalangan penerbit mengorbitkan penulis baru.
Sementara itu, penjualan buku-buku akademis produksi Inggris menempati urutan ketiga teratas karena dunia mempercayai keandalan
textbook berbahasa Inggris.
(vga/utw)