Daerah 'Alim' di Amerika Tak Sabar Nanti Fifty Shades of Grey

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Feb 2015 08:18 WIB
Mississipi dan Alabama, yang dikenal sebagai daerah taat agama dan melarang keras mainan seks, penduduknya justru yang paling banyak memesan tiket film erotis.
Dakota Johnson
Jakarta, CNN Indonesia -- Sementara Malaysia melarang dan aktivis antikekerasan menggalakkan gerakan boikot terhadap Fifty Shades of Grey, daerah yang selama ini dianggap 'alim' justru tak sabar menantinya. Yang dimaksud adalah daerah selatan serta barat daya Amerika, terutama Mississipi.

Berdasarkan data Fandango, situs tiket bioskop yang sudah mulai menjual pre-sale Fifty Shades of Grey, penjualan di Mississipi empat kali melebihi ekspektasi. Begitu pula dengan kota-kota seperti Arkansas, Virginia Barat, Kentucky, Louisiana, serta Alabama.

Data itu cocok jika disandingkan dengan survei Bloomberg Business soal pembaca novel Fifty Shades of Grey. Mengutip Huffington Post, pembaca dari negara-negara itu menjadikan novel karya E.L. James yang kemudian difilmkan Sam Taylor-Johnson, sebagai rating tertinggi di Goodreads, sejak 2012.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, Mississipi termasuk daerah yang dikenal taat beragama. Mainan seks di sana masih dianggap ilegal. Alabama juga terang-terangan melarang kegiatan seks ekstrem.

Yang dilarang di itu, justru menjadi inti cerita dalam Fifty Shades of Grey. Film itu mengisahkan percintaan erotis antara Christian Grey, pengusaha muda yang kaya raya, dengan mahasiswa tingkat akhir Sastra, Anastasia Steele. Keduanya terlibat bukan sekadar asmara, tetapi juga seks ekstrem.

Christian, yang diperankan dalam film oleh Jamie Dornan, menganut BDSM (Bondage, Discipline, Sadism, Masochism). Ia mengajak Anastasia, yang dimainkan Dakota Johnson, ke dalam dunianya. Christian diceritakan memiliki 'ruang bermain' khusus, berisi banyak peralatan seks ekstrem.

Film Fifty Shades of Grey memvisualisasikan imajinasi erotis dalam novelnya. Diperlihatkan kedua tokoh utamanya beradegan seks, dengan Ana diikat di tempat tidur, ditutup matanya, dan Christian membelai punggungnya dengan cambuk.

Tampaknya itu justru membuat penasaran banyak orang. Fifty Shades of Grey, yang disebut sebagai film mainstream beradegan seks terbanyak, ternyata juga terlaris di Fandango, bahkan sebelum ia dirilis pada 13 Februari. Ia disebut sebagai film berlabel R (Restricted) dengan pertumbuhan penjualan tercepat.

Hampir 60 persen penjualan tiket di Fandango pada Kamis (5/2) adalah untuk Fifty Shades of Grey. The Hollywood Reporter memprediksi, film itu akan menghasilkan US$ 45 juta atau Rp 571 miliar dalam pekan pembukaannya.

"Fifty Shades of Grey adalah fenomena lintas negara," kata Kepala Koresponden Fandango, Dave Karger dalam keterangan persnya yang dikutip Time. "Itu juga menjadi film laris yang mengejutkan di daerah-daerah selatan, mengindikasikan bahwa antisipasi atas film ini juga lintas daerah."

(rsa/sip)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER