Jakarta, CNN Indonesia -- Sekalipun menyandang predikat sebagai aktris yang paling populer di Hollywood, Jennifer Lawrence tetaplah sang American Sweetheart, orang yang paling menyenangkan publik.
Namun citra manisnya rusak ketika ia menjadi salah satu korban pembajakan 4Chan yang mengambil foto telanjangnya dari ponsel dan menyebarkanya ke internet.
"Ini bukan skandal, tapi kejahatan seks," kata Lawrence kepada Vanity Fair. "Ini adalah pelanggaran seksual dan menjijikan. Hukum perlu diubah dan kita juga harus berubah."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut aktris cantik yang biasa disebut JLaw, tubuhnya adalah miliknya. Apa pun yang berkaitan dengan tubuhnya merupakan pilihan pribadinya, bukan orang lain.
Termasuk pilihannya kali ini untuk berpose bugil untuk majalah Vanity Fair edisi Maret. Berpose ala “Sphinx,” tubuhnya tak dilapisi sehelai kain pun, hanya ditutupi oleh seekor ular boa.
"Jennifer memiliki kombinasi sempurna dari kekuatan, seksualitas, humor dan tomboi," kata Jessica Diehl, pengarah fesyen dan gaya Vanity Fair dikutip dari Independent.
It’s not terrible, people telling you you’re great; what’s terrible is when you start believing it.Woody Harrelson |
Menurut Krista Smith dari Vanity Fair, JLaw tergolong berani melakukan pemotretan bersama boa, yang mengingatkan pada foto Nastassja Kinski karya Richard Avedon untuk Vogue pada 1981.
JLaw sempat merasa tak nyaman ketika ular boa besar asal Colombia berekor merah ini mulai bergerak ke bagian lehernya.
Namun tak lama, karena si boa segera dimasukkan ke kandangnya.
Pemotretan yang berlokasi di Hollywood Hills kali ini dilakukan oleh fotografer Patrick Demarchelier. Selai boa, JLaw juga bergaya di kolam renang bersama burung kakaktua
(chs)