Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah sekian banyak musisi Inggris yang menggoreskan tinta sejarah dalam belantika musik dunia. Mulai era The Beatles dan Rolling Stone, Sting, sampai zaman Adele. Kini, Ratu Elizabeth II punya musisi-musisi muda yang patut diperhitungkan.
Salah satunya, Sam Smith. Empat piala yang dibawanya pulang dari ajang Grammy Awards 2015 membuktikan kiprahnya layak didengar. Smith membawa pulang piala terbanyak, mengalahkan musisi-musisi kondang Amerika seperti John Legend, Taylor Swift, bahkan Beyonce.
Siapa sebenarnya sosok yang merasuki kuping pencinta musik dengan lagu-lagu galaunya itu?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak Desa Rezeki KotaLahir dari sebuah desa di pinggiran kota London pada 19 Mei 1992, Samuel Frederick Smith sudah seperti memiliki bakat alam di dunia musik.
Ia merupakan sepupu dari penyanyi Lily Allen. Bakat musiknya semakin terasa setelah memasuki sekolah St Mary's Catholic School dan menjadi bagian dari Bishop's Stortford Junior Operatics dan Cantate Youth Choir.
Terinspirasi dari kisah hidup dan musikalitas Lady Gaga, Smith nekat meraih mimpinya menjadi bintang pop seperti pujaannya tersebut.
Dengan tekad baja dan modal seadanya, Smith menyalin kisah kehidupan Gaga ketika memulai awal karier di New York. Pelantun Stay with Me itu pindah dari kampungnya ke London, saat umurnya masih 18 tahun.
"Saya tidak bisa mewujudkan mimpi saya di sebuah desa kecil antah berantah. Saya mencoba bertemu dengan orang yang tepat untuk itu, saya fokus pada mimpi, pekerjaan, dan karya saya, itulah alasan kenapa saya pindah," ujar Smith.
Di London, Smith menyewa sebuah apartemen kecil dan memulai segala jenis usaha untuk menjadi penyanyi, meskipun ia harus menjadi bartender terlebih dahulu.
Mulai dari kehidupan kerasnya di London itulah Smith menjajaki siapa pun yang dapat membuat kariernya berkembang. Kepandaiannya membuat lagu menjadi pelicin jalan kariernya.
Cinta Tertolak, Karier MelesatNama Smith mulai dikenal sejak membawakan lagu Latch bersama Disclousure pada 2012, juga melalui La La La yang dinyanyikan bersama Naughty Boys pada 2013.
Hingga akhirnya ia dengan berani mengeluarkan album debut pada 26 Mei 2014, bertajuk In Lonely Hours. Album itu ia akui berasal dari kekecewaan atas cintanya yang tertolak. Sekaligus, sebagai deklarasi dirinya sebagai seorang homoseksual.
"In the Lonely Hour berkisah tentang seorang pria yang saya cintai tahun lalu, tetapi ia tidak membalas perasaan saya. Saya pikir sekarang saya baik-baik saja, tetapi dulu saya merasa hidup saya menjadi sangat suram. Saya terus merasa kesepian karena sebelumnya saya tidak pernah merasakan dicintai kembali," kata Smith.
Begitu dirilis, suara khas dan penuh penjiwaan dari Smith melantunkan In Lonely Hours mencapai peringkat pertama di tangga lagu Inggris.
Dalam sepekan pertama penjualan, Smith sanggup menjual albumnya menembus 166 ribu kopi, angka yang membuat Smith didaulat sebagai musisi pria Inggris dengan penjualan debut album tertinggi.
Stay with Me sanggup membuat orang-orang betah mendengarkan karya Smith dan merajai tangga lagu tidak hanya di Inggris, tetapi juga mulai menjalar ke seluruh belahan bumi.
Pun dengan single kedua, I'm Not The Only One, membantu mengokohkan Smith menjadi penyanyi paling dibicarakan sepanjang sisa 2014.
Grammy Pertama dan Album KeduaSuara Sam Smith memang sanggup membuat semua orang terdiam dan menghayati luka dan kesedihan yang disampaikan penyanyi Inggris tersebut.
Bahkan seorang Lady Gaga pun merinding ketika mendengar suara Smith yang ia sebut sebagai 'suara dari surga'.
Hingga akhirnya, Smith masuk untuk pertama kalinya dalam jajaran Grammy Awards dan memenangkan empat piala penghargaan musik tertinggi dunia tersebut, hanya dalam waktu kurang dari tiga tahun ia berkarier.
Pada 8 Februari lalu, Smith keluar sebagai penyanyi terbanyak yang memenangkan Grammy 2015. Berkat Stay with Me yang hanya dibuat dalam tempo 40 menit tersebut, ia meraih Pendatang Baru Terbaik, Rekaman Tahun Ini, Lagu Tahun Ini, dan Album Vokal Pop Terbaik.
Mendapatkan Grammy bukan berarti Smith dapat berleha-leha dengan kariernya. Belum juga usai aroma kemenangan yang dibawa Smith, penyanyi yang juga terinspirasi dari Amy Winehouse tersebut sudah siap dengan album kedua dan ia menjanjikan akan lebih menyayat hati.
"Ini akan menjadi hal yang paling jujur yang pernah saya tulis dalam hidup saya," ujar Smith seperti yang dilansir The New York Times.
"Ini tentang ibu dan ayah saya yang berpisah, ini akan menjadi lebih jujur dan brutal, penata rias saya sampai menangis saat menyimaknya."
Itulah Smith. Kejujuran dalam suaranya sanggup membuka relung-relung hati terdalam bagi yang mendengarkan di seluruh dunia dan mengeluarkan air mata sebagai tanda merasakan jam-jam penuh kesendirian yang dirasakan oleh Smith.
(rsa/vga)