Nyanyian Sound of Music, Aslinya Senandung Kesedihan

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Senin, 02 Mar 2015 12:50 WIB
Di kehidupan aslinya, Maria dan keluarga ternyata hidup susah. Ia dianggap bossy dan impulsif. Dalam film Sound of Music, Maria diperankan Julie Andrews.
Lady Gaga saat menyanyikan Sound of Music dan dikejutkan kedatangan Julie Andrews di panggung Oscar 2015. ( REUTERS/Mike Blake)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dirilis tahun 1965, popularitas Sound of Music masih awet hingga bertahun-tahun kemudian. Kini, 50 tahun sudah usia film musikal yang dibintangi Julie Andrews itu.

Andrews memerankan Maria von Trapp, perempuan yang mampu 'menyulap' tujuh anak dari seorang duda menjadi penurut. Pada akhir cerita, sang duda jatuh cinta pada Maria dan menikahinya.

Berperan sebagai Captain von Trapp, sang duda, adalah aktor Christopher Plummer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemeriahan hidup yang ada di Sound of Music diinspirasi dari kisah nyata. Maria adalah cerminan dari Maria Kutschera. Ia menulis buku tentang kisah hidupnya, yang kemudian diangkat oleh sutradara Robert Wise menjadi film.

Namun ternyata, baru diketahui bahwa fakta kenyataan Sound of Music tak seindah lantunan lagu dan pemandangan dalam latar filmnya. Maria juga bukan sosok perempuan nan sempurna. Aslinya, ia diberondong perasaan tidak aman.

Itu diungkap sendiri oleh salah satu putranya, Tom Santopietro yang menulis sebuah buku baru. "Dia seorang berkeinginan kuat dan gigih. Dan sesekali, menjadi seperti itu bisa terasa tidak menyenangkan," ia menuturkan soal ibunya.

Buku itu berjudul The Sound of Music Story. Pria yang kini berusia 75 tahun itu menambahkan, ibunya merupakan orang yang sangat kompleks. Maria juga pernah mengaku masa kecilnya sama sekali tidak bahagia.

Siapa sebenarnya Maria?

Ia lahir pada 1905 di sebuah kereta, saat orang tuanya yang tinggal di desa Tyrol dalam perjalanan menuju rumah sakit di Wina, Austria. Saat usianya mencapai 10 tahun, kedua orang tuanya meninggal dunia. Maria pun harus tinggal bersama seorang paman yang suka menyiksa.

Mengutip Daily Mail, Maria melarikan diri dari pamannya dan menjadi guru sekloah di Nonnberg Abbey, Salzburg pada tahun 1926. Dari situ, Maria juga disiapkan jadi seorang biarawati.

Di sanalah Maria mendapat tugas penjadi pengasuh di rumah seorang duda dengan tujuh anak. Istri sang duda, Agatha, meninggal karena suatu penyakit. Pria duda itu, Georg von Trapp.

Karena mampu membuat anak-anak Georg berperilaku lebih baik dan jatuh cinta padanya, Maria pun menikah dengan ayah mereka. Mereka punya tiga anak lagi dari pernikahan itu.

Tapi tak lama kemudian, Georg kehilangan kekayaannya. Sejak itu, salah satu putri mereka, Rosmarie sering menemukan ibu tirinya bersedih hati. Itu semakin parah setelah Georg meninggal dunia, tahun 1947.

"Sebenarnya saya tidak bahagia," katanya saat diwawancara Sunday People. Perempuan yang kini berusia 87 tahun itu mengatakan, semua yang ada di film Sound of Music hanya kebahagiaan palsu.

"Kami tidak pernah berlari-lari di tanah lapang dan bernyanyi seperti itu. Kami punya hidup yang sulit. Hidup kami adalah sebuah perjuangan," tutur Rosmarie mengungkapkan.

Bahkan, masih kata Rosmarie, Maria membuatnya syok saat mengunci anak tirinya, Johannya di sebuah kamar karena sesuatu hal.

Keluarga Maria dengan tujuh anak tiri serta tiga anak kandung itu, di Amerika Serikat dikenal sebagai Trapp Family Singers. Mereka menyanyi dan pentas untuk menyambung hidup. Namun sebenarnya, nyanyian mereka adalah senandung pilu. Di pentas, mereka bahagia.

Film populer Sound of Music dibuat setelah Broadway menemukan buku yang ditulis Maria dan mengisahkan perjalanan keluarga itu. Belakangan, Maria menjual hak ceritanya kepada Hollywood, senilah tiga ribu poundsterling atau kira-kira setara dengan Rp 60 juta.

Wise yang menjadi sutradara Sound of Music, menyangkal Maria berperan menjadi penasihat untuk filmnya. "Dia sangat bossy, saya tidak menyukainya," komentar Wise soal Maria.

Meski begitu, di mata empat cicitnya, Maria tetap seorang legenda. Sofi, Melanie, Amanda, dan August mengaku masih mengingat nenek buyut mereka dengan baik, dan mengikuti tradisinya.

"Kami tahu dia sedikit impulsif. Tapi tanpa dia, keluarga kami tidak akan bertahan sebagai grup penyanyi. Kapten tidak akan berperang jika itu bukan karena nyanyian," ujar Sofi.

(rsa/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER