Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus bunuh diri yang menimpa artis K-Pop baru-baru ini, menambah panjang daftar selebriti Korea yang memutuskan mengakhiri hidup sendiri. Itu juga semakin membuktikan, tekanan dunia hiburan di Korea memang berat.
Ironi semacam itu bukan hanya bisa terjadi di Korea. Artis Indonesia pun bisa melakukan hal serupa jika tak bisa menanggung beban mental.
Menurut seorang pakar psikologi Indonesia Rose Mini, kesiapan mental seorang artis memang sangat memengaruhi karier keartisan. Bukan hanya kuat secara psikologis, multitalenta juga penting jika ingin masuk dunia hiburan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya artis hanya mengandalkan satu kemampuan dalam berkarier. Ketika sudah tidak lagi sanggup bersaing dengan yang lain, maka keterbatasan itu akan menjadi beban baginya," ujar sosok yang biasa dipanggil Bunda Romi itu saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu (4/3).
Selain kemampuan, artis juga disarankan tidak terlalu menikmati gaya hidup jet-set dan sorotan publik. Sebab, itu merupakan salah satu faktor depresi ketika ia tak sanggup menghadapi kenyataan bahwa dirinya tidak lagi tenar.
Mereka yang tidak siap, cenderung melakukan pelarian negatif, mulai operasi plastik untuk kecantikan sampai obat-obatan terlarang. Ketika pelarian tidak lagi sanggup menangani ketidaksiapan artis, mereka akan semakin takut.
Pada tahap itu, bunuh diri makin rentan.
Bahaya artis instanPerkembangan dunia hiburan yang saat ini kerap menghasilkan artis instan melalui berbagai ajang pencarian bakat, ternyata juga memengaruhi kekuatan mental selebriti.
"Jelas berbeda, artis yang melalui ajang pencarian bakat dengan yang berjuang dari bawah," kata Romi. "Artis dari ajang pencarian bakat cenderung tidak mengalami jatuh-bangun yang berfungsi menguatkan mental mereka," imbuh perempuan yang pernah menjadi mentor psikologi sebuah ajang pencarian bakat itu.
Ajang pencarian bakat sering tidak diimbangi bekal tambahan selain yang dikompetisikan. Ditambah ketenaran dadakan, kesiapan mental si artis pun lemah. Mereka pun lebih rentan terhadap hujatan, depresi, akhirnya bunuh diri.
Karena itu Romi menyampaikan, orang-orang yang akan memenuhi dunia hiburan sebaiknya menyiapkan mental dan kemampuan, jangan sekadar tergiur ketenaran dan harta yang melimpah. Korea sudah membuktikan, itu tak menjamin.
"Saya sangat merekomendasikan para artis agar memiliki pendidikan formal, kemudian bekal agama dan moral, serta keahlian-keahlian lain. Karena tidak hanya cukup bertahan dengan satu kemampuan saja," ujar Romi.
Selain itu, penting juga bagi selebriti untuk memilih lingkungan yang baik. Jangan sampai lingkungan yang ada justru menarik mereka menjalani gaya hidup glamor dan membawa pengaruh mental yang buruk.
Seharusnya, lingkungan sekitar bisa memberi pemahaman bahwa hidup kadang tak sejalan dengan keinginan. Mereka juga penting untuk menguatkan artis saat ada masalah.
(rsa/vga)