Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam lima tahun terakhir, Korea Selatan terlihat sangat berambisi untuk mengimpor
girlband K-pop ke daratan Amerika, pusatnya industri musik dunia.
Tapi nyatanya, setelah hits
Gangnam Style milik Psy meledak, belum ada serdadu K-pop yang berhasil menginvasi Amerika, yang nyatanya masih menggemari musik-musik dari One Direction, Justin Bieber dan Lady Gaga.
Dikutip dari tulisan Jeff Benjamin di situs
Billboard pada Selasa (11/3), serbuan K-pop pertama kali dilakukan oleh
girlband Wonder Girls pada 2009.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan lagu hits berjudul
Nobody, mereka berhasil bertengger di posisi ke-76 dalam chart Hot 100 Billboard, melakukan tur bersama band Jonas Brother dan hadir dalam acara
So You Think You Can Dance.
Tahun 2011, giliran girlband Girls' Generation yang datang ke Amerika setelah menandatangani kontrak dengan Interscope Records. Mereka pun berhasil tampil dalam beberapa acara televisi di sana.
Dan tahun lalu, nama girlband SPICA bergaung di klub-klub malam Los Angeles dengan lagu hitsnya yang berjudul
I Did It.
Segala usaha yang dilakukan oleh grup-grup K-pop di atas tampaknya tidak berarti di negara Barat. Mereka tidak sepopuler seperti di Timur.
Beberapa grup lalu mengubah ideologi mereka dengan maksud agar digemari oleh orang Barat. Sayang, usaha tersebut malah terkesan dipaksakan.
Contohnya single ke-dua Wonder Girls yang berjudul
Like Money dan
The Boys milik Girls' Generation.
Tidak seperti
Gangnam Style, keseluruhan lagu itu dinyanyikan dengan lirik bahasa Inggris dan memiliki irama yang sangat "pop Amerika".
Yang asli lebih digemariMungkin kehadiran 2NE1 saat ini bisa menjadi senjata ampuh untuk menjebol kuping Amerika.
Meski sudah mulai memiliki banyak penggemar lintas negara, 2NE1 belum memaksakan diri untuk mengubah ideologi agar digemari di negara Barat.
Keunikan CL, Minzy, Dara dan Bom terbukti saat 2NE1 menggelar konser New Evolution Global Tour di Amerika pada tahun 2012.
Saat itu mereka dengan bangga menyanyikan lagu-lagu dengan bahasa Korea.
Penampilan 2NE1 yang unik itu kemudian membuat banyak media seperti
MTV, Pitchfork, Wall Street Journal dan
Billboard memuat berita tentang mereka.
Tidak hanya konser dan pemberitaan, 2NE1 juga berhasil mejeng di iklan Microsoft dan serial televisi yang populer di Amerika,
The Bachelor.
Ideologi Korea yang masih 2NE1 usung juga membuat album mereka yang berjudul
Crush bertengger di posisi ke-61 dalam tangga lagu Billboard 200.
Album tersebut menjadi album dari musisi Korea pertama yang berhasil berada di posisi lumayan tinggi di Amerika.
Dikutip dari
Nielsen, album
Crush terjual hingga 10.000 kopi di Amerika.
Walau tidak banyak, tapi 2NE1 sekali lagi berhasil membuktikan kalau mereka bisa sukses menjadi 2NE1 versi Korea, bukan versi Amerika.
Keunikan memang menjadi bekal yang ampuh untuk menjajah kuping Amerika.
Karena nyatanya, orang Barat tidak ingin mendengarkan hal yang sama dengan apa yang telah mereka dengar sebelumnya.
Tapi tidak lupa para bintang K-pop juga masih harus membuktikan kalau karya mereka layak didengar.
Sebab di Amerika pun sudah banyak grup dengan penampilan unik dan karya yang tidak kalah menarik.
[Gambas:Youtube] (ard/ard)