Jakarta, CNN Indonesia -- Para personel grup band Slank yang tidak lagi muda karena sudah puluhan tahun eksis di dunia musik Indonesia membuat sang vokalis, Akhadi Wira Satriaji atau yang biasa dipanggil Kaka, sudah memiliki rencana jika suatu saat ia harus pensiun dari Slank.
"Saya ingin bertani saja," ujar Kaka kepada
CNN Indonesia ketika ditemui di markas Slank, Potlot, Jakarta Selatan pada Rabu (11/3).
Keinginannya bertani akan diwujudkan Kaka di daerah Ubud, Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi pria yang lahir pada 10 Maret 1974 itu, daerah Ubud sangat tepat untuk bertani sambil tetap berkarya.
Apakah masih sempat bolak-balik ke sawah dan ke studio rekaman? Untuk hal ini, ternyata Kaka sudah punya solusi.
"Saya hanya ingin investasi lahan persawahannya saja. Yang bertani biar orang lain yang sudah paham. Sehingga saya bisa berkarya sambil memantau produktivitas lahan," ujar Kaka sambil tersenyum.
Keinginan Kaka bertani di Bali bukan hanya sebagai rencana pensiun, tapi juga dipicu semakin tidak betahnya ia dengan kondisi jalanan di Jakarta yang semakin padat dan macet.
Kaka menceritakan, setiap Slank mengadakan rapat ia jarang hadir.
Bukan lantaran semangatnya turun, tetapi karena ia merasa waktu tempuh dari rumahnya di daerah Cibubur ke Potlot sangat memakan waktu.
Untuk sampai ke Potlot saja, waktunya sudah habis dua jam di perjalanan. Belum lagi waktunya untuk pulang ke rumah.
"Kalau sudah di rumah saya malas keluar, macet. Makanya yang lain sudah tahu kalau kehadiran saya cukup diwakilkan saja," kata Kaka.
Bukan band politisDalam kesempatan hari itu, Slank bersama Oppie Andaresta, Dira Sugandi dan beberapa penyanyi lainnya, meluncurkan album bertema nasionalis yang berjudul
d'Rumah Harmoni.Album yang digagas oleh para penyanyi yang berpartisipasi dalam Konser Dua Jari semasa pemilihan presiden kemarin itu ditampik Kaka dan kawan-kawan sebagai album musik bernuansa politis.
Bagi Kaka, proyek
Rumah Harmoni yang mereka rancang adalah aksi nyata untuk mengajak masyarakat membuat Indonesia menjadi negara yang lebih baik.
"Saya tidak pernah peduli kalau Slank dicap sebagai band bernuansa politis. Kami semua murni berkesenian dan hanya ingin mengajak yang lain untuk mengubah Indonesia dan dunia menjadi tempat lebih baik," ujar Kaka.
Album
Rumah Harmoni memuat tujuh lagu yang dibuat oleh para musisi Revolusi Harmoni dan dijual melalui jaringan Radio Republik Indonesia (RRI) serta daring, guna menghindari aksi pembajakan.
Bernuansa sangat nasionalis,
Rumah Harmoni beraromakan Revolusi Mental, gagasan yang ditebarkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo alias Jokowi.
Lagu-lagu dalam album yang akan dirilis fisik pada Maret ini adalah
Salam 3 Jari, Hijrah (Revolusi Mental), Indonesia Wow, WOI.., Rumah Harmoni, Parlemen Jalanan, dan
Raya Indonesia. (ard/ard)