Jakarta, CNN Indonesia -- Sempat mengatakan tidak ambil pusing mengenai para penentang konser boy band asal Inggris One Direction (1D) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Rabu (25/3), pihak Ismaya Live selaku promotor konser akhirnya menggelar pertemuan dengan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk duduk bersama mengenai hal tersebut.
Sebelumnya memang diketahui, para penentang konser 1D memopulerkan tagar #onedirectionjancuk dan #SaveGBK, karena keberatan dengan berlangsungnya konser di stadion olahraga tempat di mana seharusnya kualifikasi Pra-Piala Asia U-23 berlangsung.
Pihak Ismaya seakan bergeming dengan penentangan tersebut, karena bersikukuh telah mengikuti prosedur yang ada, sejak setahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi demi lancarnya konser yang tinggal menghitung hari itu, akhirnya Ismaya dan Kemenpora melakukan pertemuan pada hari ini, Kamis (19/3) di gedung Kemenpora.
Pertemuan itu dihadiri oleh Yudha Perdana dan Sarah Deshita dari Ismaya, Raja Parlindungan Pane sebagai Direktur Pengelolaan dan Pengembangan GBK serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi.
Ngaret satu jam dari jadwal yang telah ditentukan, sejumlah poin yang selama ini dipertanyakan oleh masyarakat akhirnya dikemukakan.
Yang paling pertama ialah mengenai bentroknya penyelenggaraan, konsekuensi promotor dan penggunaan GBK ke depannya. Raja menjelaskan memang terjadi bentrok antara Ismaya dan PSSI.
"Ismaya mengajukan kontrak penggunaan GBK sejak 2013, sedangkan PSSI baru mengajukan pada Januari 2014. Hal seperti ini memang baru pertama kali terjadi," kata Raja.
Ditanya mengapa GBK tetap menerima pengajuan kontrak dari Ismaya, Raja menjawab lugas, "GBK sangat terbuka dengan penggunaan stadion. Karena pada dasarnya GBK juga butuh dana untuk perawatan."
Mengetahui konsernya dihujat banyak orang, Yudha pun angkat bicara.
"Jujur Ismaya merasa kaget dengan semua hujatan di media sosial, karena kami merasa telah berkoordinasi dengan GBK jauh sebelum hal ini terjadi," kata Yudha. "Dalam koordinasi tersebut, kami juga sudah diberitahu mengenai perawatan rumput dan lain-lain," lanjutnya.
Setelah mendengar pernyataan Raja dan Yudha, Imam pun menanyakan apakah kualifikasi Pra-Piala Asia U-23 tetap bisa dilaksanakan sehari sesudah konser 1D.
Menjawab hal tersebut, Raja melemparkan pertanyaan lagi ke Ismaya, apakah mereka bisa membuat konser usai tepat waktu agar perawatan bisa dilanjutkan.
"Konser dimulai jam 8 malam dan usai jam 10 malam. Setelah penonton masuk, area luar langsung kami bereskan. Setelah konser usai, kami langsung bereskan area dalam," kata Yudha berjanji.
"Mengenai perawatan rumput kami juga telah memberitahu tim produksi agar menyelimuti rumput dengan penutup rumput berkualitas terbaik," ujar Yudha.
Sampai di situ kisruh #SaveGBK rasanya usai, apalagi Raja juga berjanji ke depannya GBK akan lebih diutamakan untuk kegiatan olahraga ketimbang kegiatan hiburan.
 Pertemuan promotor konser One Direction, Ismaya dengan perwakilan GBK dan Menpora Imam Nachrowi di Kemenpora (19/4). (CNNIndonesia/Ardita Mustafa) |
Tapi kemudian Imam setengah berpikir dan melontarkan pertanyaan ajaib, "Masih bisa dimajukan atau dimundurkan tidak konsernya? Atau dipindah lokasinya dari sekarang?"
Sontak saja seluruh wartawan yang hadir tertawa dan geleng-geleng kepala. Karena rasanya tidak mungkin memindahkan konser yang dirancang selama tiga tahun dan diperkirakan berbiaya hingga miliaran rupiah ini.
"Wah, Pak, rasanya tidak bisa, ya. Kami sudah mengeluarkan uang banyak dan mengatur jadwal mereka dari jauh-jauh hari," ujar Yudha sambil tersenyum.
"Kami dan manajemen 1D memilih GBK karena sudah memperhitungkan faktor keamanan dan kenyamanan. Sebagai promotor, tentu saja kami merasa bangga bisa melangsungkan acara di GBK, seperti konser-konser dan acara partai politik yang pernah melakukannya di sana," kata Yudha.
Seusai pertemuan, Imam pun berpesan agar pihak Ismaya, GBK dan PSSI bisa berkomunikasi lebih lanjut mengenai kisruh ini.
"Hal ini adalah pelajaran penting bagi pengelola GBK agar lebih mementingkan acara yang memang membutuhkan fungsi GBK," ujar Imam.
"Saya harap Ismaya, GBK dan PSSI bisa duduk bersama lagi agar kekisruhan yang terjadi di masyarakat saat ini bisa reda," lanjutnya.
 Yudha Perdana mewakili Ismaya, promotor One Direction, "Kami dan manajemen 1D memilih GBK karena sudah memperhitungkan faktor keamanan dan kenyamanan." (CNNIndonesia/Ardita Mustafa) |
Ditanya apakah ia akan menonton konser 1D, menteri berkumis ini spontan menjawab sambil tersenyum, "Tidak, karena saya tidak diundang".
Hingga saat ini 70 persen tiket konser 1D sudah terjual. Pembeli harga tiket yang dijual mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah itu akan menonton penampilan boy band pemenang acara realita televisi X-Factor Inggris itu dalam beberapa area yang terbagi di GBK.
Bagi yang jadi penasaran dengan penampilan 1D setelah kisruh ini, masih bisa membeli tiket resmi di hari pertunjukkan yang dibanderol mulai dari harga Rp 1 jutaan.
(ard/vga)