Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah sebelumnya, pada 2014, tampil menghiasi sampul Majalah Rolling Stone, kali ini, Paus Fransiskus merilis “lagu” pop. Sebagaimana dikabarkan laman CBS News, sang pemuka agama Katolik pun mendapat julukan "Superpope" Fransiskus.
Tentu saja, Paus Fransiskus tak sungguh-sungguh merilis lagu pop, apalagi beralih menjadi rock star. Lagu yang dimaksud tak lain
We Can All Be One milik Odino Faccia. Musisi Italia-Argentina ini menyusun liriknya dari materi ceramah Paus.
Juru bicara Vatikan menyatakan kepada
CBS News, kemarin (7/4), Paus sudah menyimak lirik lagu tersebut dan memberikan stempel persetujuan. Kepada media massa Italia, Odino menyatakan, Paus menyukai lagu dan penampilannya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru-baru ini, Odino melantunkan lagu tersebut di alun-alun St. Peter yang dipadati massa, sebagai kelanjutan penampilannya saat Minggu Palma, pada 30 Maret lalu. Lagu tersebut juga dibuat versi lain berbahasa Spanyol,
Para Que Todos Sean Uno."
The future is in your mind, your hands and your heart. So we can all be one. Unity is the path… an alliance always open to love and truth." Demikian sepenggal lirik lagu yang digubah dari ceramah Paus dan ditujukan bagi kaum muda.
Menurut Odini, Paus sendirilah yang suatu kali memintanya untuk menulis lagu tentang perdamaian dengan menggunakan materi ceramahnya. Odini, yang tak lain duta perdamaian UNESCO, tentu saja menyanggupi permintaan Paus.
Odini mengaku, membina silaturahmi yang baik dengan Paus sejak tampil di alun-alun St. Peter, pada 2014 lalu, yang merupakan kelanjutan seremoni kanonisasi bagi Paus John Paul II dan John XXIII. Odini dan Paus sama-sama imigran Italia di Argentina.
“Saya merasa Paus sangat dekat dengan saya,” kata Odino yang juga pernah membuat lagu yang liriknya digubah dari puisi karya Saint John Paul II. “Bagi saya, Paus tak ubahnya teman, pendeta, kakek sendiri.”
Lagu
We Can All Be One atau
Para Que Todos Sean Uno telah direkam dan didistribusikan oleh Sony Music, juga tersedia di iTunes di Spanyol. Sementara ini lagu versi bahasa Portugis, Italia, dan Inggris masih digarap.
Odini berkomitmen akan terus membuat lagu-lagu yang terinspirasi ceramah Paus. Tujuannya tak lain demi menyebarkan pesan perdamaian dan nilai kebajikan. Ia tak gentar, apalagi Paus Fransiskus sangat mendukung dan menyukai lagu-lagunya.
(vga/vga)