Jakarta, CNN Indonesia -- Inspirasi bisa datang dari mana-mana, contohnya seperti penyanyi grunge-pop asal Australia, Courtney Barnett, yang banyak memasukan masalah hidup sehari-hari dalam liriknya seperti asma, origami hingga sayuran organik.
Musisi wanita yang tampil sambil bermain gitar ini memang mengatakan, album perdananya,
Sometimes I Sit And Think And Sometimes I Just Sit, yang baru dirilis pada 23 Maret 2015, merupakan kumpulan dari luapan emosi hidupnya selama ini.
"Selama 12 bulan pembuatan album ini emosi saya naik turun. Terkadang saya bahagia, terkadang saya sedih. Saya tidak tahu seperti apa kehidupan orang normal, karena setiap hari saya mengalami krisis hidup," kata Barnett, seperti yang dikutip dari NME, pada Minggu (5/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu bagaimana cara menulis lirik lagu yang bagus, jadi semua yang ada dalam lirik saya adalah gambaran dari kehidupan saya. Saya ingin orang yang mendengarkan saya tahu kalau lirik itu nyata," lanjutnya.
Di balik lirik lagu yang terkesan keras kepala dan semaunya sendiri, lagu-lagu dalam album Barnett nyatanya memiliki lantunan nada yang enak didengar.
Jika Anda rindu dengan karya-karya Velvet Underground, Anda bisa mendengarkan lagu Barnett yang berjudul
Pedestrian at Best, Dead Fox, Elevator Operator dan
Depreston.
Baru-baru ini, Barnett melebarkan sayapnya ke Amerika Serikat dengan tampil dalam acara bincang televisi Ellen DeGeneres dengan membawakan lagunya yang berjudul
Depreston.
Sebelum merilis
Sometimes I Sit, Barnett telah lebih dulu merilis album pendek yang berjudul
I've Got a Friend Called Emily Ferris dan
How to Carve a Carrot into A Rose.
Saat ini Barnett sedang merencanakan tur di Inggris, mulai 27 Maret hingga 9 April 2015. Apakah Barnett akan mampir ke Indonesia? Kita tunggu saja.
[Gambas:Youtube][Gambas:Youtube] (ard/vga)