Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah banyak yang mengetahui kalau mendiang Kurt Cobain meninggal setelah bunuh diri. Namun, sutradara film dokumenter Cobain yang terbaru,
Cobain: Montage of Heck, punya analisa lain mengenai kematian Cobain.
Diwawancarai oleh
NME pada Rabu (8/4), Brett Morgan mengatakan, Cobain meninggal karena merasa tidak disayang oleh keluarganya.
Morgan berani berasumsi seperti itu setelah ia membaca langsung surat wasiat yang ditinggalkan Cobain sebelum ia menembak dirinya sendiri pada 1994.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cobain tidak memiliki masalah dengan kariernya. Jika ingin pensiun, tentu saja ia tidak perlu bunuh diri," kata Morgan.
"Lihat saja, walau pun Cobain seorang
rockstar, ia tidak menutupi pernikahan dan anaknya. Ia hanya ingin memiliki keluarga yang utuh," lanjutnya.
Asumsi Morgan juga diperkuat dengan pengakuan janda Cobain, Courtney Love, yang mengatakan kalau sebelum bunuh diri yang sesungguhnya, mendiang suaminya itu juga pernah melakukan aksi bunuh diri yang gagal, karena cemburu.
"Padahal saat itu kariernya baik-baik saja. Jadi bisa dibilang, perasaan Cobain sangat rapuh," ujar Morgan.
Dokumenter Cobain telah tayang perdana di festival film Sundance pada Januari 2015. Dan di Amerika,
Montage of Heck akan tayang di saluran televisi HBO pada 4 Mei 2015.
Putri Cobain, Frances Bean Cobain, berkontribusi dalam dokumenter tersebut sebagai eksekutif produser.
Sayangnya tidak ada penampakan sosok rekan Cobain di Nirvana--yang sekarang menjadi pentolan band Foo Fighters—Dave Grohl, dalam dokumenter tersebut.
Morgan menjelaskan, ia terlambat mewawancarai Grohl.
Minggu lalu, cuplikan kedua dari dokumenter tersebut telah dirilis di Youtube.
Dalam cuplikan tersebut, terlihat kala Cobain sedang memilih nama bandnya, sebelum akhirnya ia memilih nama Nirvana di antara nama The Reaganites, The Mandibles, Cold and Wet, Window Pain, Fecal Matter, Drugs For Sale dan Erectum.
(ard/ard)