Jakarta, CNN Indonesia -- Agaknya belum banyak orang yang tahu perjuangan Raisa sebelum meraih puncak karier seperti sekarang. Untuk itulah, sutradara Angga Dwimas Sasongko menggarap film pendek
Cahaya Cantik Raisa.Sekalipun tak persis sama, film berdurasi sepuluh menit ini menggambarkan perjuangan Raisa menapaki tangga karier. Termasuk dukanya menghadapi penolakan beberapa produser.
Di adegan awal, diperlihatkan momen masa lalu, saat si cantik bernama panjang Raisa Andriana ini masih menyanyi di kafe, dan dipandang sebelah mata oleh orang di sekitarnya.
"Aku bikin album sendiri, belum punya label. Kasih sendiri CD-nya ke radio, kasih ke media," kata Raisa usai pemutaran film pendeknya di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, pada Senin (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu pun ia mengalami penolakan. Tak hanya sekali. Dua, tiga, empat, bahkan mungkin lebih. Bagi Raisa, penolakan besar maupun kecil sama-sama menyakitkan.
“Pas sekarang justru
kerasa: untung ya, waktu itu enggak diterima," katanya. "Kalau diterima, jangan-jangan enggak kayak sekarang," ia melanjutkan.
Angga membalut film ini dengan visual yang cantik. Tiap penggal adegannya memiliki keindahan tersendiri. Komposisi dan warna yang digunakan pun tepat. Lebih menonjolkan sisi cantik Raisa.
Namun dari segi cerita, film ini terkesan terlalu instan. Bisa jadi karena durasi filmnya memang sangat pendek. Jatuh bangun Raisa kurang digambarkan secara utuh.
Emosi film ini pun kurang mengena. Sekalipun alur ceritanya jelas, namun terasa datar. Harus diakui, memang tidak mudah merangkum kisah sekian tahun dalam durasi sepuluh menit.
"Kesulitannya berhadapan dengan durasi, bukan film panjang, sementara ceritanya panjang. Akhirnya fokus pada hal esensial," kata Angga yang memilih tiga esensi penting: sisi Raisa yang pantang menyerah, percaya diri dan independen.
"Esensinya membuat potensi sendiri dan menunjukkan kepada semua orang yang semula meragukan, jadi bisa," ujar Angga seraya menegaskan film ini bertujuan menginspirasi perempuan Indonesia.
Senada dengan Angga, Raisa pun berharap semua orang yang menyaksikan film perdananya ini bisa menangkap pesan yang disampaikan.
"
Key message-nya proses, kerja keras dan percaya diri," katanya. "Aku percaya proses. Di film ini, ter-
capture proses itu sendiri."
Penasaran ingin menyaksikan kisah hidup dan akting Raisa? Saksikan di sebuah stasiun televisi swasta, juga via Youtube.
(vga/vga)