Jakarta, CNN Indonesia -- Anak, rupanya menjadi bahan pertimbangan utama bagi pasangan artis Vino G. Bastian dan Marsha Timothy. Keduanya tak ingin gara-gara kesibukan di dunia hiburan sampai-sampai tega mengesampingkan perhatian kepada anak.
"Anak pasti jadi pertimbangan. Biasanya kami gantian, bila saya syuting maka Marsha tidak, begitu juga sebaliknya, Marsha syuting, saya jaga anak," kata Vino ketika ditemui pada
gala premiere film
ToBa Dream di Jakarta Pusat (17/4).
Dalam film tersebut, keduanya berperan sebagai pasangan yang menghadapi berbagai cobaan hidup. Vino berperan sebagai Ronggur, anak keturunan Batak Toba dari Sersan Tebe. Sedangkan Marsha sebagai Andini, wanita Jawa yang kemudian menikah dengan Ronggur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam film yang diadaptasi dari novel karya T.B. Silalahi dan mengambil adegan di Sumatra Utara selama 20 hari tersebut, Vino dan Marsha harus membawa anaknya yang masih batita. Bagi mereka, mengajak sang anak ke lokasi syuting bukan masalah selama kondisinya memungkinkan.
"Tujuan kami bawa dia sih, karena memang kami sadar dia masih butuh saya di dekatnya, saya pun seperti itu. Dan lebih ke kenyamanannya untuk kami, karena dia ada di dekat kami, bukan untuk mengenalkan dunia kerja orang tuanya," kata Marsha.
Keduanya adalah para pemain film dan selebriti yang memiliki jadwal cukup padat. Vino terlibat dalam beberapa proyek film, begitu pula Marsha. Namun keduanya berkomitmen untuk tetap memprioritaskan keluarga, terutama sang anak.
Vino sendiri pernah mendapatkan "sentilan" dari sang anak gara-gara dirinya terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Sang anak pernah cuek terhadap pemain film
5 cm tersebut ketika dirinya terpaksa jauh dari rumah, syuting hingga tiga hari.
"Pernah ditinggal selama tiga hari, pas pulang, anak malah
ngambek dan cuek, tidak ingin melihat saya dan digendong sama saya, hingga seminggu, nggak lagi deh, habis itu." kata Vino sambil tertawa.
Keduanya kini tengah fokus memperhatikan pertumbuhan sang anak saat sekolah. Vino dan Marsha mengakui, mereka memperhatikan perkembangan sang anak bukan hanya saat berada di pelukan kedua orang tuanya, melainkan juga ketika sang anak berada di lingkungan sosialnya.
(end/vga)