Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa hari sebelum merayakan ulang tahunnya ke-41 pada Rabu lalu (29/4), Anggun C. Sasmi sempat mencuitkan pendapatnya mengenai hukuman mati bagi terpidana kasus narkoba via aku Twitter-nya.
Cuitan itu disusul surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo yang ditayangkan ibu Kirana Cipta Montana itu via akun Facebook-nya. Secara tegas, Anggun yang sudah berganti kewarganegaraan menjadi warga Perancis itu menolak hukuman mati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tetapi saya juga yakin bahwa hukuman mati bukan satu solusi untuk menurunkan tingkat kriminalitas atau untuk menjaga kita dari semua kejahatan.” Demikian sepenggal isi surat Anggun.
Sontak surat terbuka dari Anggun tersebut, juga cuitan yang menyertainya, mendapat reaksi keras dari banyak pihak. Tidak sedikit yang ‘terbakar’ emosi dan menghujatnya.
“Jika anda tidak setuju percuma memaki saya krn anda tidak akan merubah opini saya se-agresif apapun serangan anda,” cuit Anggun seraya menegaskan dirinya “anti narkoba” dan anti hukuman mati.”
Reaksi keras berbagai pihak semakin menjadi-jadi. Lini masa akun media sosial penyanyi bersuara seksi ini pun dikepung hujatan sekaligus dukungan dan ucapan selamat ulang tahun.
Sekilas pelantun
Snow in the Sahara ini tampak bersuka cita menerima ucapan selamat ulang tahun dari kerabat dan sahabatnya. Tapi agaknya Anggun gerah juga dengan hujatan yang diterimanya.
Sekali lagi, ia melayangkan surat terbuka, pada Sabtu (2/5). Kali ini, ditujukan kepada masyarakat Indonesia. “Belakangan ini ada kontroversi tentang opini saya mengenai hukuman mati…”
“Saya sangat percaya bahwa kita tidak bisa membasmi kriminalitas dengan membunuh orang-orang yang terlibat dalam kejahatan,” Anggun menegaskan dalam tulisan via akun Facebook.
“Saya ingin hukuman yang setimpal dan seberat-beratnya kepada para kriminal. … Tetapi saya juga menolak hukuman mati karena tidak manusiawi dan tidak berhasil membasmikan kejahatan.”
Lagi-lagi, surat Anggun menyulut beragam reaksi. Pemilik akun Ahmad Rules berkomentar, “Seperti inilah seharusnya isi surat yg kemarin.. Ini adalah klarifikasi yg sangat baik dan benar.”
Lainnya, menyatakan ketidaksetujuan, seperti pemilik akun Zheng Wei Fong yang menyatakan,
“I’m totally disagree with ur statements… Sorry. Death penalty must be applied in Indonesia.”Sejauh ini, belum ada reaksi lanjutan dari Anggun. Setidaknya ia berlega hati, karena surat yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia ini dalam beberapa jam disukai hampir lima ribu orang.
(vga/utw)