Jakarta, CNN Indonesia -- Musisi bergenre
electornic dance music (EDM), Steve Aoki, berbagi cerita soal album ketiganya,
Neon Future II sebelum tampil di acara GO GLOBAL, Global Gathering On Tour, yang diselenggarakan di Ballroom Kuningan City, Jakarta, pada Sabtu (9/5).
"(
Neon Future II) berisi lagu-lagu emosional, beberapa bahkan gelap. Album ini secara kontekstual sangat berbeda dengan album
Neon Future I," kata Aoki yang sudah kesekian kali tampil di Jakarta.
Lulusan University of California dengan gelar sarjana dari studi feminis dan sosiologi ini berkata kalau tamu-tamu di albumnya sebagian besar adalah teman-temannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di album
Neon Future II, Aoki mengundang sutradara film JJ Abrams, fisikawan sekaligus konseptor film
Interstellar Kip Thorne dan direktur pengembangan Google, Ray Kurzweil.
"Di album ini Abrams, Thorne dan Kurzweil berbincang mengenai luar angkasa, ruang, masa depan serta evolusi teknologi. Jadi di album ini banyak pandangan tentang masa depan," ujar Aoki.
Aoki juga berkolaborasi dengan Linkin Park. Di lagu
Darker Than Blood, duo vokalis Linkin Park, Chester Bennington dan Mike Shinoda menyumbang vokal.
Biasa membagi tugas
rap dan bernyanyi, kali ini mereka bernyanyi bersamaan.
"(Dengan Linkin Park) kami mengerjakan banyak lagu, tapi hanya dua yang kami terus kerjakan. Kerja sama saya dengan mereka sudah lama terjadi sejak dua tahun sebelumnya," kata pria berusia 37 tahun ini.
"Ketika saya sedang menyelesaikan lagu, saya berpikir untuk mengajak mereka, karena saya suka suaranya. Mereka merekamnya dalam waktu singkat, mereka bekerja dengan cepat," lanjutnya.
 Steve Aoki ketika ditemui di GO GLOBAL 2015. (CNNIndonesia/Nadi Tirta Pradesha) |
Selain lagu
Darker Than Blood, nomor favorit Aoki adalah
Home We'll Go (Take My Hand), hasil kolaborasinya dengan band Walk Off the Earth.
"Lagu ini adalah sebuah cerita, sebuah narasi. Nuansanya sedih tapi bersemangat. Kisah lagu ini memiliki struktur naratif dari seperti film," kata kakak dari model internasional, Devon Aoki, ini.
"Lagu ini bercerita tentang sesuatu yang diambil paksa darimu dan pertemuan kembali, ada elemen epik di dalamnya," ujar Aoki.
Musisi Indonesia pun sudah ada yang berkolaborasi dengan Aoki. Yang beruntung diajak adalah musisi EDM, Angger Dimas.
Aoki pernah menggarap beberapa lagu dengan Angger seperti,
Singularity, Beat Down, Phat Brahms, dan
Steve Jobs.Ia juga merekam beberapa lagu lagi bersama Angger, walau tidak dirilis.
"Saya merilis album Angger lewat Dim Mak Records lalu menerbangkannya ke Amerika Serikat untuk tur bersama. Saya baru saja berbincang dengannya, dia ingin datang (ke GO GLOBAL) tapi dia sedang tampil di acara lain," kata Aoki.
 Steve Aoki pernah berkolaborasi dengan musisi EDM Indonesia, Angger Dimas. (CNNIndonesia/Nadi Tirta Pradesha) |
Sejak berkarier pada tahun 1996, Aoki sudah merilis tiga album yaitu
Wonderland (2012),
Neon Future I (2014),
Neon Future II (2015).
Ia juga merilis album
mix yang tidak kalah populer, yaitu
Pillowface and His Airplane Chronicles (2007).
Berkat karyanya, ia telah memenangi sejumlah penghargaan yaitu DJ Awards kategori
Best Set of the Season (2007), Billboard Awards kategori
Best Mix Album of the Year (2008) dan MTV Latin America kategori
Chiuku Award (2015).
[Gambas:Youtube][Gambas:Youtube][Gambas:Youtube] (ard/ard)