Jakarta, CNN Indonesia -- Justin Bieber punya segudang perilaku buruk. Pesta gila-gilaan, main perempuan, mengebut, mabuk-mabukan, melempar telur ke rumah tetangga, menghantam pekerja media, sampai mengisap ganja. Pemuda 21 tahun itu ternyata menyesali segalanya dan kecewa pada dirinya.
"Saya sedikit jadi pemberontak. Saya tidak punya seseorang untuk mengecek saya. Saya melihat ke belakang, dan kecewa pada diri saya sendiri," katanya mengakui. Bieber merasa bersalah atas semua kenakalan yang ia lakukan.
Bieber yang sebenarnya, menurut pelantun
Baby itu, bukanlah si pembuat onar. "Saya selalu ingin jujur dan membuat orang tahu bahwa kesalahan-kesalahan itu bukanlah saya yang sebenarnya. Siapa saya sebenarnya, adalah orang yang sangat peduli pada orang lain."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mungkin Bieber sekarang sudah jadi lebih dewasa. Ia mengaku pernah menghabiskan suatu waktu untuk melihat-lihat kembali apa yang diunggahnya ke Instagram. Dari situ ia menyadari, tidak semua orang menyukainya.
"Jika sebuah unggahan tidak mendapat banyak tanda suka, saya merasa seperti, 'Aw, mereka tidak menyukai foto itu,'" ucapnya. Pada suatu masa, itu berdampak padanya. Bieber seperti seseorang yang kehilangan jati diri dan membutuhkan pengakuan serta ingin disukai.
Tapi pada satu titik, ia tiba-tiba merasa itu tak lagi penting. "Selalu ada pilihan. Anda bisa membiarkan Instagram atau hal lain di internet berdampak pada hari Anda, atau bisa memilih tak direpotkan hal-hal itu," katanya. Kini, Bieber memilih opsi yang ke-dua.
Pengakuan mengejutkan Bieber itu dituturkan kepada majalah Seventeen edisi Juni dan Juli 2015, di mana sang penyanyi menjadi model di sampulnya. Mungkin masa '
alay' Bieber telah berakhir. Ia pun kini menjadi pribadi dewasa.
(rsa/utw)