Konser 'Sore-sore' Slank Perangi Evolusi Narkoba

Nadi Tirta Pradesha | CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2015 09:17 WIB
Kaka, vokalis Slank membeberkan bahwa narkoba di Indonesia mulai berevolusi, berubah bentuk dan nama.
Slank saat tampil di Konser Drugs Free Asia Afrika di Jakarta, Minggu (19/4). (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kerja sama Slank dan Badan Narkotika Nasional terus berusaha mewujudkan mimpi Indonesia bebas narkoba. Salah satu cara, Slank dan BNN akan menggelar "Konser Sore-sore Anti-Narkoba" pada 4 Juni di Lapangan D Gelora Bung Karno, Jakarta.

Gelaran itu dilakukan dalam rangka memeringati Hari Anti-Narkoba Internasional yang jatuh pada 26 Juni. Slank dan BNN sepakat, Indonesia kini bisa dikatakan darurat narkoba. Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN, Bachtiar Tambunan mengatakan, jumlah pengguna narkoba saat ini sudah mencapai empat juta jiwa.

Akhadi Wira Satriaji atau yang akrab disapa Kaka, vokalis Slank menambahkan betapa buruk kondisi Tanah Air karena narkoba terus berevolusi. Katanya, itu harus diimbangi kampanye kontra narkoba yang terus-menerus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Narkoba berganti bentuk dan nama, jadi harus diimbau lagi. Ini bukan kerja BNN atau kampanye Slank, tapi ini PR kita semua untuk mengubah mindset. Jadi aparat yang memerangi, kita warga negara yang berkampanye," ucapnya.

Ia berharap "Konser Sore-sore Anti-Narkoba" tak hanya menghibur, tetapi juga membuka mata, telinga, serta memberi manfaat banyak orang.

Konser itu mengandung pesan khusus bagi para pelaku penyalahgunaan narkoba. Mereka diimbau mengikuti proses rehabilitasi di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) seperti puskesmas atau rumah sakit yang sudah ditunjuk Kementerian Kesehatan. Slank bahkan menyelenggarakannya secara gratis.

Dengan begitu, Bachtiar melanjutkan, tujuan akhir proses itu penyalahguna dapat sehat dan bekerja, serta tidak diproses secara hukum.

Menurut Deputi Pencegahan BNN Antar sianturi, pesan itu lebih mudah disampaikan melalui pagelaran musik, karena dapat merangkul semua masyarakat. Slank sengaja digunakan, karena sebagian personelnya sudah pernah merasakan kecanduan narkoba, lalu benar-benar bersih.

"Tahun 2000 awal gue, Kaka, sama Ivan memutuskan berhenti. Kita mengepung Potlot dengan puluhan Slanker, sekuriti, yang menghalau bandar-bandar supaya enggak masuk. Dan dua tahun enggak pegang dompet sama HP," ujar sang drummer, Bimbim dalam konferensi pers yang digelar di markas Slank, Gang Potlot, Jakarta, Rabu (27/5).

Kata Bimbim, resolusi Slank itu berkaitan dengan reformasi. "Itu habis reformasi, kami ingin mereformasi diri. Bosan, banyak teman meninggal, keluarga juga. Banyak yatim yang kehilangan bapaknya. Terbukti setelah kita berhenti banyak yang ikutin kita," katanya.

Bimbim yakin, penyalahguna narkoba pasti ingin sembuh. Untuk itu, mereka butuh dukungan dari keluarga, teman, dan lingkungan. Pada jumpa pers tersebut pun Bimbim sempat berkelakar soal rumah rehabilitasi di Jalan Potlot.

"Ada yang mau sembuh tunjuk tangan? Ayo gue antar ke sebelah," ujarnya sambil tertawa.

(rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER