Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi penyiar televisi terkenal Najwa Shihab, kesempatan memperoleh penghargaan untuk pekerjaan yang dicintai sungguh terasa istimewa.
Hal ini ia nyatakan saat menerima penghargaan kategori Presenter Talkshow, Berita dan Informasi Terfavorit Panasonic Gobel Awards (PGA), tadi malam (28/5) di Hotel Fairmont, Jakarta.
“PGA jadi salah satu acuan. Jadi ya, kalau jenderal itu menambah brevetnya lah,” kata si pemilik mata indah yang berhasil unggul atas penyiar televisi senior Ralph Tampubolon dan Andy F. Noya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekalipun menang, putri Quraish Shihab dan Fatmawati Assegaf ini tak ingin tinggi hati. Baginya, tak berlaku kemenangan individual, melainkan kolektif seluruh tim.
“Setiap pengakuan, setiap penghargaan yang diberikan institusi mana pun, dengan cara apa pun, saya anggap sebagai
booster, dorongan semangat, energi tambahan untuk berkarya,” katanya.
Karena itu, Najwa selalu mengapresiasi apa pun penghargaan yang diberikan, siapa pun yang memberikan. Ia juga menaruh respek terhadap sesama nomine.
“Nomine yang bersama saya itu semua senior-senior dan kita sesama wartawan selalu saling belajar,” ujarnya seraya mengilas balik pengalaman bekerja di sebuah stasiun televisi swasta.
Najwa tak pernah lupa pengalaman pertama kali tampil di acara televisi, dilatih oleh Desi Anwar, seniornya di sebuah stasiun televisi swasta di mana ia bekerja sebagai penyiar.
Selain itu, Najwa juga belajar banyak dari melihat karya-karya orang di luar negeri. Termasuk menyaksikan penyiar asing Rachel Meadow, Katy Currig, Oprah Winfrey dan Ellen Degeneres.
Pembelajaran Najwa tak berhenti sampai di situ. Saban hari, ia membaca minimal lima koran berbeda, juga menyimak siaran radio dan media
online.
“Karena saya di
newsroom jadi setiap berita yang masuk itu selalu saya pantau,” katanya. “Jadi memang tidak bisa lari dari berita. Hidup dengan berita.”
Kebiasaan membaca ini juga berlaku sebagai bagian dari persiapan memandu
talkshow-nya. Ia mengaku, selalu melakukan persiapan panjang dan membaca apa pun bahan yang ada.
Diakui Najwa, justru pada era sekarang di mana informasi begitu banyak dan sangat mudah didapat, kita ditantang untuk memilih dan memilah informasi.
Dengan persiapan begitu matang, tak heran bila Najwa diganjar penghargaan bergengsi macam PGA 2015. Kemenangannya juga tak terlepas dari dukungan keluarga yang sangat solid.
“Buat saya pembuktian terbesar itu ketika karya kita dapat berpengaruh pada orang lain, dan menyentuh orang lain, sekecil apa pun,” katanya, “itu penghargaan terbesar buat saya.”
(vga/vga)