Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa pun yang melihat sosok Titiek Puspa pasti terkagum-kagum. Fisiknya segar bugar. Artis serba bisa segala zaman ini masih menjalani seabrek aktivitasnya di ranah hiburan dan bisnis.
Lebih dari itu, penampilan perempuan bernama asli Sumarti ini juga trendi dan centil. Wajahnya dipoles riasan. Leher dan jemarinya dihiasi aksesori berukuran besar.
Saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini, Titiek menyatakan kesukaannya pada perhiasan, terutama cincin berbatu mulia, seperti
jade atau giok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tapi bukan akik,” ia buru-buru menyela dibarengi tawa riang. Perempuan kelahiran Tabalong, Kalimantan Selatan, 1 November 1937, ini mengaku lebih suka hidup sederhana.
“Saya orang sederhana, makanya enggak stres,” katanya, serius. “Orang yang pengen macam-macam itu gampang stres.” Soal sederhana itu, Titiek punya pandangannya sendiri.
“Barang saya murah-murah,” ujarnya. Menurut Titek, daripada menghamburkan uang untuk bermewah-mewah, lebih baik uangnya digunakan untuk mengurusi anak-anak.
Setahun belakangan ini, ia memanufaktur
boy-girl band Duta Cinta (DC). Pada Juni mendatang, Titiek bersama DC dan komposer Dwiki Darmawan akan beraksi di Trafalgar Square, London, Inggris.
Sejak 2014, Titiek melatih kesepuluh personel DC menyanyi, menari dan akting. Mereka diseleksi dari sekitar 100-an remaja yang mendaftar secara
online. “Bertemu anak muda, saya ketularan muda,” Titiek berseloroh.
Bukan hanya pergaulan saja yang membuat Titiek awet muda. Pola hidup dan pola makan yang dijalani selama ini juga berperan membuat tubuhnya senantiasa segar bugar.
“Dari dulu, saya atur pola makan, masakan tidak pakai bumbu penyedap. Saya suka yang natural,” kata Titiek yang juga masih rajin berolahraga sepeda statis.
Kesukaan pada hal yang natural juga berlaku untuk perawatan tubuh. Biasanya dilakukan sendiri di rumah. “Saya orang alam. Obat saya: obat alam.”
Titiek menceritakan pengalamannya dirawat di rumah sakit di Singapura selama 2,5 bulan untuk mengenyahkan kanker rahim. Pengalaman itu membuatnya menyesal.
“Sakit banget. Sakit luar biasa,” kata Titiek. Lalu, ia memilih bermeditasi. “Sejak kecil, saya memang biasa ngobrol sama Tuhan.” Kesehatannya pun pulih. Tubuhnya bersih dari kanker.
Kini, sekalipun sering mendapat tawaran untuk melakukan perawatan tubuh di klinik yang memiliki peralatan canggih, Titiek menolak. “Ya,
nuwun sewu, saya pilih yang alami saja.”
(vga/vga)