Gilang Ramadhan Royal Berbagi Ilmu 'Nge-drum'

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Sabtu, 13 Jun 2015 14:21 WIB
Gilang sering pergi ke daerah-daerah di Indonesia untuk berbagi ilmunya. Semuanya ia lakukan sendiri, atas inisiatif sendiri.
Ilustrasi drum (CNNIndonesia Internet/Pixabay/musikschule)
Jakarta, CNN Indonesia -- Semua orang bisa menjadi pintar. Sayang, tak semua orang mau berbagi kepintarannya kepada orang lain.

Tapi tidak demikian halnya dengan Gilang Ramadhan. Penabuh drum terkenal ini justru sangat royal berbagi ilmu.

Sadar dirinya memiliki keahlian menabuh drum dan alat tetabuhan lainnya, Gilang pun bertekad menularkan keahliannya kepada orang lain, terutama anak-anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada keinginan untuk mengajar. Saya itu kalau punya ilmu sedikit pengen diberikan ke yang lain. Ilmu kan, kalau yang beragama, harus diberikan ke yang lain," kata Gilang kepada CNN Indonesia usai menghadiri peluncuran program Belajar Bersama Maestro besutan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta, belum lama ini.

Dengan berbagi ilmu, menurut laki-laki 52 tahun ini, ia bisa mencetak musisi-musisi selanjutnya pada masa yang akan datang. Bisa jadi sama hebatnya dengan dirinya atau bahkan lebih hebat lagi. "Biasanya murid ini akan bisa lebih kreatif," ujarnya.

Tak tanggung-tanggung, Gilang pun mengaku sering pergi ke daerah-daerah di Indonesia untuk berbagi ilmunya. Semuanya ia lakukan sendiri, atas inisiatif sendiri. "Saya selalu terlibat di setiap daerah memberikan pembekalan terhadap mereka (anak-anak)," ucap Gilang.

Beruntungnya, kini usahanya untuk berbagi ilmu dan mencetak musisi-musisi baru tak lagi harus ia lakukan sendiri. Gilang Ramadhan adalah satu dari 10 seniman dan musisi yang beruntung diajak bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjalankan program Belajar bersama Maestro (BBM).

Selain Gilang ada juga Irawati Durban (seniman tari), Aditya Gumay (seniman teater), Purwacaraka (musisi), I Nyoman Nuarta (seniman patung), Tan De Seng (musisi gitar-kecapi), Mang Udjo (musisi angklung), Supadminingtyas (sinden), Nasirun (pelukis), dan Didik Nini Thowok (seniman tari).

Dalam program ini, peserta yang terdiri dari siswa SMA/SMK akan tinggal bersama salah satu dari 10 maestro tersebut. Mereka akan diajarkan berbagai hal tentang bidang keahlian sang maestro.

Gilang Ramadhan pun merasa sangat beruntung bisa bergabung dalam program BBM. Ia merasa memiliki visi yang sama dengan program ini. "Saya merasa visinya sejalan karena saya juga sering ngajar dan punya banyak murid," ujarnya.

"Kalau (mengajar) individu capek juga ya. Ini difasilitasi pemerintah, saya sangat berterima kasih," ucap Gilang.  

Nantinya, tak hanya berbagi pengetahuan tentang musik, maupun alat tetabuhan tradisional lainnya, Gilang juga akan mengajarkan teknik-teknik menabuh alat musik yang ia punya. 

"Saya berikan informasi dulu supaya mereka lebih bangga menjadi dirinya. Saya akan melontarkan kebudayaan Indonesia. Agar (mereka) lebih menyukai lagi, akan saya ajak mereka bermain perkusi," kata Gilang.

"Saya juga akan menceritakan bermain drum dengan metode tetabuhan Indonesia," pungkasnya.

(tri wahyuni/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER