Cerita Band GIGI 12 Tahun Puasa di Jalan
Nadi Tirta Pradesha | CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2015 13:15 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Tur di tengah puasa, tak semua band bisa menjalaninya. Tapi 12 tahun belakangan, GIGI konsisten melakukannya. Puasa bukan halangan bagi GIGI. Mereka bahkan pernah merasakan perjalanan 19 jam hampir tanpa sahur.
Armand Maulana (vokal), Gusti Hendy (drum), dan Thomas Ramdhan (bass) menceritakan pengalaman mereka berpuasa di jalan, pada CNN Indonesia saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Bagi mereka, yang penting persiapan mental. Kondisi perjalanan yang sulit diprediksi, anggap saja bagai ujian.
"Kami sering sahur seadanya, tapi ya tetap jalan saja. Masuk ke restoran, makanannya habis, cuma tinggal telur itu juga cuma satu. Akhirnya ya mi instan lah," kata Hendy sambil terkekeh. Jadwal tur padat memaksa Gigi untuk melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya.
Ada lagi kendala perjalanan yang lain.
"Kena macet karena jembatan ambruk, jadi 19 jam arah Jawa Barat ke Jawa Tengah," kini giliran Armand yang menuturkan. Untungnya, ia menambahkan, pentas GIGI di kota berikutnya dijadwalkan malam, bukan ngabuburit. "Kalau jam segitu sudah pasti gagal, karena kami baru sampai jam 2 siang. Belum pasang sound segala macam," tuturnya.
"Wah, edan banget," kata Arman menambahkan.
Ramadan tahun ini, GIGI kembali sibuk. Mereka harus mempromosikan album religi terbaru, Mohon Ampun, tanpa Dewa Budjana. Diakui Armand, itu merupakan tantangan tersendiri. Sebab, jadwal promosi mereka cukup padat.
"Bertiga saja agak ribet karena ketika kami masuk kota A, biasanya kami store visit. Setelah malam kalau tarawihan kami harus tidur, biasanya enggak gitu, kan bisa istirahat atau makan dulu," ujar Armand.
Bagaimana para personel GIGI bisa mengakali itu? Armand menuturkan, karena sudah 12 tahun melakukannya mereka sudah punya trik masing-masing. "Walaupun kami jam empat sore manggung, bisa diatur tidurnya sekian jam," ujar Armand. Baginya, sahur yang terpenting.
Sementara bagi Hendy dan Thomas, lebih mengedepankan istirahat, asupan makanan, dan pikiran positif. "Sehat itu terhubung dengan pikiran, jadi banyak yang makannnya sehat tapi pikirannya enggak sehat. Jadi pikiran positif dan makan yang benar," ujar Hendy.
"Kalau saya istirahat dan berdoa. Kami di bus sudah 11 tahun dipasang kasur, jadi tetap bisa istirahat," kata Thomas menceritakan.
(rsa/rsa)
Armand Maulana (vokal), Gusti Hendy (drum), dan Thomas Ramdhan (bass) menceritakan pengalaman mereka berpuasa di jalan, pada CNN Indonesia saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Bagi mereka, yang penting persiapan mental. Kondisi perjalanan yang sulit diprediksi, anggap saja bagai ujian.
"Kami sering sahur seadanya, tapi ya tetap jalan saja. Masuk ke restoran, makanannya habis, cuma tinggal telur itu juga cuma satu. Akhirnya ya mi instan lah," kata Hendy sambil terkekeh. Jadwal tur padat memaksa Gigi untuk melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kena macet karena jembatan ambruk, jadi 19 jam arah Jawa Barat ke Jawa Tengah," kini giliran Armand yang menuturkan. Untungnya, ia menambahkan, pentas GIGI di kota berikutnya dijadwalkan malam, bukan ngabuburit. "Kalau jam segitu sudah pasti gagal, karena kami baru sampai jam 2 siang. Belum pasang sound segala macam," tuturnya.
Ramadan tahun ini, GIGI kembali sibuk. Mereka harus mempromosikan album religi terbaru, Mohon Ampun, tanpa Dewa Budjana. Diakui Armand, itu merupakan tantangan tersendiri. Sebab, jadwal promosi mereka cukup padat.
"Bertiga saja agak ribet karena ketika kami masuk kota A, biasanya kami store visit. Setelah malam kalau tarawihan kami harus tidur, biasanya enggak gitu, kan bisa istirahat atau makan dulu," ujar Armand.
Bagaimana para personel GIGI bisa mengakali itu? Armand menuturkan, karena sudah 12 tahun melakukannya mereka sudah punya trik masing-masing. "Walaupun kami jam empat sore manggung, bisa diatur tidurnya sekian jam," ujar Armand. Baginya, sahur yang terpenting.
Sementara bagi Hendy dan Thomas, lebih mengedepankan istirahat, asupan makanan, dan pikiran positif. "Sehat itu terhubung dengan pikiran, jadi banyak yang makannnya sehat tapi pikirannya enggak sehat. Jadi pikiran positif dan makan yang benar," ujar Hendy.
"Kalau saya istirahat dan berdoa. Kami di bus sudah 11 tahun dipasang kasur, jadi tetap bisa istirahat," kata Thomas menceritakan.
(rsa/rsa)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK