Jakarta, CNN Indonesia -- Bos perusahaan rekaman Universal Music Inggris, David Joseph, mengaku telah menghancurkan seluruh materi rekaman milik mendiang musisi wanita, Amy Winehouse. Ia melakukan hal tersebut dengan maksud agar karya Amy tidak digunakan oleh sembarang orang.
David menyatakan kalau hal yang ia perbuat adalah pertanggungjawaban moral dari dirinya untuk Amy.
"Saya tidak akan pernah merilis karya tanpa persetujuan sebelumnya," kata Joseph, seperti yang dikutip dari Billboard.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah Joseph sangat bertentangan dengan langkah para bos perusahaan lain, yang seakan gemar merilis karya-karya terakhir dari musisi yang sudah tiada.
Sejak Amy meninggal karena keracunan minuman alkohol, hanya ada satu album musik yang dirilis yaitu
Lioness: Hidden Trasure (2011). Album tersebut menjadi album terakhir dari Amy yang dirilis oleh Universal.
Album tersebut mendapat pujian dari banyak pihak terutama kritikus musik.
Dalam film dokumenter tentang perjalanan hidup Amy, Josep bertindak sebagai eksekutif produser.
Joseph berharap film tersebut dapat menjadi jawaban atas banyak pemberitaan media yang mengatakan kalau Amy hanyalah seorang musisi yang kecanduan alkohol dan narkoba.
"Banyak orang yang mengira kami membuat film tentang seseorang pecandu. Namun di film ini, mereka semua akan tahu kalau Amy mampu menulis seluruh lirik lagunya sendiri," ujar Joseph.
(yns/yns)