Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak beberapa bulan lalu, batu akik adalah fenomena di Indonesia. Mulai kios pemoles batu dadakan di kanan kiri jalan sampai festival bertaraf internasional ramai dikerubuti orang. Semua seperti tersihir keindahan batu akik.
Mereka memburu batu warisan alam itu ke mana-mana. Puluhan sampai ratusan juta rela dihamburkan demi menghiasi jari dengannya.
Meski sedikit terlambat, aktor Mathias Muchus juga mengalami demam batu akik itu. Pria kelahiran Pagar Alam, Sumatera Selatan, 15 Februari 1957 itu, mengaku baru sebulan mengoleksi batu akik. Namun dalam waktu singkat tersebut, Muchus sudah punya ratusan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemui di kawasan Depok, Senin (6/7) Muchus mengaku punya sekitar 150 batu akik.
"Saya kenal batu (akik) baru sebulan, 'keracunan.' 'Diracuni' dia tuh," ujarnya di sela syuting, sembari menunjuk Jody Sumantri, pelawak sekaligus penyanyi duet Super Bedjo.
Proses "meracuni" Muchus sepertinya mudah, lantaran didukung kesukaannya pada hal-hal berbau alam. "Karena saya suka sama alam, aktivitas outdoor, sehingga jadi cepat akrab sama batu, sama akik," Muchus menjelaskan.
Selain "diracuni" Jody saat syuting bersama, bintang
Laskar Pelangi itu sendiri memang terpesona keindahan batu akik. Ia mengatakan, jika orang lain lebih mencari dan mengoleksi batu akik karena harganya yang semakin mahal, ia mengoleksi akik karena bernilai seni.
"Saya lihat batu itu enggak lihat mahal atau murahnya, tapi lihat bagus atau enggaknya. Jadi batu itu relatif ya, tergantung dari orangnya. Buat saya suka mungkin suka, tapi buat kamu enggak suka," katanya memaparkan.
Muchus mengatakan, dari sekitar 150-an batu akik yang telah ia koleksi, batu Pancawarna dari Garut merupakan koleksi terbanyaknya.
(rsa/rsa)