Jakarta, CNN Indonesia -- Apa jadinya bila figur Superman digambarkan berpostur jangkung atletis, berambut gondrong, berwajah klasik, dan berkostum biru mengilat? Hmm, agaknya tampak aneh. Namun karakter ini nyaris diperankan oleh aktor Nicolas Cage.
Hal ini terlihat dalam dokumenter
The Death of Superman Lives: What Happened? Dokumenter yang dibuat pada 1990-an ini sudah ditayangkan di YouTube sejak lama, tapi baru dibahas lagi di acara Comic Con 2015 di San Diego, AS, baru-baru ini.
Memang sudah menjadi kebiasaan sineas Hollywood untuk membuat dokumenter berisi konsep atau rekaman pra-produksi sebelum memutuskan memilih aktor pemeran.
Superman Lives ditujukan untuk itu, namun kemudian batal dieksekusi menjadi film.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Youtube]Melihat dokumenter ini, sebagian media menilai wajar bila batal dieksekusi, karena diperkirakan menjadi film yang gagal. Kostum Superman yang mengilap terlihat buruk. Laman
The Verge menyebutkan film ini bakal lebih buruk dari
Batman & Robin.
Tak hanya Superman, figur sang musuh bebuyutan Brainiac yang diperankan Christopher Walken juga dinilai aneh. Laman
Games Radar menggambarkan Brianiac sebagai
alien super genius yang berkulit hijau dengan kepala manusia dan tubuh laba-laba.
Superman Lives sedianya bakal disutradarai Jon Schnepp yang pernah menggarap
Space Ghost: Coast to Coast. Ia sudah berancang-ancang menyisipkan mitologi di film ini dengan pola penggarapan “tak biasa” ala film karya Tim Burton.
Selain “meminjam” isi kepala sutradara Tim Burton, Schnepp juga menggandeng tim hebat yang melibatkan penulis naskah Kevin Smith, Wesley Strick, Dan Gilroy; produser Jon Peters dan Lorenzo di Bonaventura; desainer kostum Colleen Atwood.
Cage bukan sembarang aktor. Ia mencapai puncak popularitas di era 1990-an. Filmnya,
The Rock dan
Con Air pernah menjadi
blockbuster. Film lainnya pun meraih sukses, seperti
National Treasure, Raising Arizona, Wild At Heart, Adaptation.Cage sendiri menggemari komik dan memahami mitologi Superman. “Di dokumenter itu, Nicolas Cage berkata, ‘Saya bakal membolak-balik karakternya,’ begitulah rencananya,” kata Schnepp. “Tak buruk, tapi orang-orang belum pernah melihat itu sebelumnya.”
Schnepp memuji Cage sebagai aktor yang berani menerima tantangan. Namun sumber lain menyatakan, bila Cage menerima tawaran sebagai Superman dengan penampilan seburuk itu, “Ia bakal ditolak habis-habisan. Kariernya bisa berubah total.”
Laman
USA Today pun menilai
Superman Lives berpotensi gagal di pasaran. Nyatanya, konsep film ini dibatalkan seminggu sebelum syuting. Visinya dianggap terlalu revolusioner, ambisius dan bombastis untuk ukuran eranya, 1990-an.
Namun Schnepp tetap pada pendiriannya. Dalam sebuah wawancara, ia mengaku menyukai penampilan alternatif Man of Steel ala Cage, dan meyakini penampilan tersebut bakal lebih sukses dan digemari ketimbang Robert Downey, Jr.
“Dia lebih humanis. Tak seperti dewa yang aneh,” kata Schnepp. “Saya bisa berempati dengan karakternya. Saya serius! Itu bisa saja terjadi.” Menurut Schepp, selama ini Superman melulu digambarkan memiliki kekuatan super layaknya dewa.
“Anda tidak akan bisa berempati dengan pria yang memiliki kekuatan layaknya dewa,” kata Schnepp. Untuk itu, Superman versinya digambarkan sebagai alien yang lebih humanis di mana orang kebanyakan bisa berempati dengannya.
“Film ini bakal mengubah film-film superhero modern,” kata Schnepp yang juga sempat berniat menggarap
The Death of Iron Man: What Happened?Bisa jadi pernyataan Schnepp itu ada benarnya. Karena tidak sedikit juga media lain yang memperkirakan bila
Superman Lives jadi dieksekusi maka bakal menjadi film yang bagus, bahkan dipersiapkan menjadi
blockbuster.
Lebih dari dua dekade kemudian, konsep Superman yang lebih humanis ditampilkan di film
Superman: Man of Steel (2013) yang diperankan Henry Cavill. Kostumnya pun agak mengilat walau tak seberapa “menyilaukan” dibanding kostum yang dikenakan Cage.
[Gambas:Youtube] (vga/vga)