Jakarta, CNN Indonesia -- Mengaku memiliki renjana berakting, aktris kelahiran London, Hannah Aidinal Al Rashid tak asal ambil peran.
Walau Hannah menyatakan bahwa lebih mudah mencari profit di industri televisi dan akting di film lebih merupakan 'passion,' dirinya tak serta merta menyambut setiap peran yang disodorkan.
"Aku agak selektif terima peran, enggak sembarangan ambil. Biasanya aku menilai dari orang yang
kerjain siapa, ceritanya seperti apa, sutradaranya siapa. Kalau
Comic 8, aku memang pengen gabung gara-gara komikanya dan sukses film pertama. Jadi pengen banget
nebeng popularitas komika," ucap Hannah sembari tertawa lepas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemui
CNN Indonesi
a usai pemutaran perdana
Comic 8: Casino Kings Part 1, Hannah yang berperan sebagai Bella dalam film komedi aksi tersebut mengaku dirinya hanya akan mengambil peran yang sesuai kriterianya.
Lebih lanjut, Hannah berkata tak akan berperan sebagai pemanis belaka, atau memilih cerita yang menjadikan perempuan sebagai objek.
"Yang dihindari peran yang mengobjektifikasi perempuan, kalau ada peran yang hanya untuk menjadi pemanis atau jadi cewek yang enggak ada otak, aku enggak ambil. Aku maunya memainkan peran perempuan yang
tough, pinter, mandiri. Pengen jadi contoh berbeda buat anak anak perempuan Indonesia," jelas Hannah.
Hannah menyatakan ingin menampilkan peran-peran perempuan yang kuat, karena menurutnya karakter tersebut mencerminkan dirinya. Aktris penggemar Arsenal FC ini melihat karakter perempuan yang hanya menjadi pemanis dan seringkali ditampilkan tak berotak.
"Jadi cewek yang enggak ada isi otak
mah gampang, cuma jadi tempelan
mah gampang.
Thats not what I want dan aku pun bukan cewek seperti itu. Karakter Uma Thurman di
Kill Bill, misalnya, aku
ngeliatnya, 'Wah ini cewek keren.' Aku maunya peran-peran kayak gitu, bahkan misalnya Natalie Portman pas masih kecil, main di
Leon The Professional atau Carrie Ann Moss di
The Matrix. Kalau ada kesempatan berperan jadi perempuan kayak gitu sih seneng banget," ujar Hannah.
Selain hobi pencak silat, Hannah juga mengaku suka menulis. Tulisan Hannah sebagai perpanjangan kepribadian juga membahas tentang isu-isu seputar perempuan, khususnya emansipasi wanita dan feminisme.
"Aku suka nulis, kadang kontribusi artikel tentang emansipasi wanita dan feminisme. Pengen menjadi contoh yang baik aja. Aku suka vokal tentang pelecehan seksual, karena itu isu sosial yang penting dan masyarakat Indonesia masih kurang feminis. Yang aku
harapin adalah makin banyak feminis di industri televisi dan film Indonesia," papar Hannah.
Meniti karier di bidang akting, Hannah juga tak berambisi melejit hingga menembus pasar Hollywood seperti Ray Sahetapi atau Joe Taslim. Hannah bahkan tak masalah jika sepi tawaran. Menurutnya, kesempatan tak hanya ada di sektor akting.
"Yang penting
jalanin dengan prinsip dan kita lihat aja akan sukses atau gagal. Kalau lima tahun ke depan enggak ada yang
nawarin kerja juga '
woles.' Aku cari kerja yang lain. Enggak terlalu ambisius sih,
I live in the moment aja," tutur Hannah
(vga/vga)