Ant-Man Siap 'Merampok' Penonton Bioskop Kala Lebaran

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 16 Jul 2015 23:14 WIB
Ant-Man tayang di bioskop Indonesia lebih dahulu ketimbang negara lain. Film itu sudah bisa ditonton di bioskop kesayangan pada 16 Juli 2015.
Adegan film Ant-man. (Dok. Marvel Studios)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belum usai euforia publik atas kehadiran Avengers: Age of Ultron yang tayang April lalu di Indonesia.Masih terbayang aksi laga jagoan Marvel tersebut dalam benak penonton.

Kini, Marvel kembali datang dan siap merebut jumlah penonton. Bahkan perusahaan komik dunia itu akan "merampok" THR masyarakat Lebaran tahun ini. Marvel datang dengan maling yang sulit ditangkap oleh tangan biasa: Ant-Man.

Ant-Man merupakan karakter yang sudah muncul dalam komik Marvel sejak 1962, dalam Tales to Astonish. Sosok ini muncul bermula dari penemuan sebuah substansi kimia oleh ilmuan genius, Hank Pym, yang dalam film 2015 ini diperankan oleh Michael Douglas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Substansi tersebut dapat mengubah sebuah benda menjadi seukuran semut. Namun saat mengecil, benda itu justru memiliki kekuatan hingga berkali-kali lipat tenaga manusia normal.

Itu menjadikan Pym sebagai bagian dari agen rahasia yang direkrut Amerika Serikat pada awal mula terbentuknya Avengers. Suatu kali, Pym memutuskan berhenti menjadi super hero.

Menikmati masa pensiun bukan berarti berhenti mencari penerus dirinya. Dengan substansi temuannya, Pym "bergerilya".

Di sisi lain San Francisco, Scott Lang, perampok genius baru saja dibebaskan dari masa kurungan penjara selama tiga tahun. Ia lalu bersumpah, menembus sistem keamanan ala Robin Hood yang menjadikannya berita seantero negeri itu aksi terakhirnya sebagai perampok.

Namun kenyataan kadang tak sejalan dengan keinginan. Pamor sebagai perampok ulung menjadikan dirinya sulit menjalani kehidupan normal seperti orang lain. Keterdesakan ekonomi karena ingin membahagiakan putri kecilnya, membuat Lang kembali menerima tawaran merampok sebuah rumah kaya.

Tawaran itu rupanya merupakan "gerbang" menuju kehidupan "tidak normal" selamanya. Ia merampok rumah Pym dan menemukan kostum Ant-Man. Bak kisah takdir dalam sinetron, Pym memanfaatkan perbuatan Lang untuk melatihnya menjadi Ant-Man baru guna menyelamatkan dunia.

Bukan Marvel namanya jika tidak menggunakan teknologi canggih demi memanjakan imajinasi yang belum pernah terbayangkan oleh penonton.

Marvel benar-benar menghadirkan visualisasi Ant-Man secara apik, mulai ia seukuran manusia sampai mengecil seperti semut. Penonton pun bisa merasakan dunia Ant-Man, ketika semut sungguhan terasa bak sebesar beruang madu.

[Gambas:Youtube]

Bila Marvel menyuguhkan kecanggihan teknologi dan kekuatan jagoan dalam Avengers, itu bukan makanan utama Ant-Man. Marvel lebih menyuguhkan dimensi yang berbeda, serasa menjelajahi dunia dengan sudut pandang semut.

Menggunakan aktor komedi rupanya pilihan tepat. Karakter Scott Lang yang berandal dimainkan dengan apik oleh Paul Rudd. Meski sempat diragukan, Rudd bisa membayarnya.

Memiliki dua anak di dunia nyata sangat membantu Rudd memerankan sosok ayah yang ingin membahagiakan buah hatinya. Ia sukses mengeluarkan sisi humanis dan ramah.

Soal komedi tentu Rudd tak perlu lagi diajari. Guyonan yang ditawarkan Marvel pun tergolong cerdas karena lebih mengendepankan situasi yang dapat menjadikan penonton tertawa, ketimbang menggunakan lawakan "garing" atau slapstick yang merusak suasana film.

Sosok Scott Lang yang diperankan Rudd sekilas mengingatkan pada Robert Downey Jr. yang sudah kepalang melekat dengan Iron Man.

Film ini mungkin juga akan sesukses Iron Man atau Avengers. Bukan tidak mungkin Ant-Man akan menjadi jagoan baru Marvel yang ikut muncul di film-film lain atau punya sekuel.

Bukan mustahil penonton harus bersiap melihat petualangan manusia semut ini dengan kisah heroik kelanjutannya yang lebih kompleks dan menantang, serta bersiap untuk "dirampok" kembali untuk membeli tiket bioskop.

(rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER