Michael Pena, dari Polisi Gadungan Jadi CHips

Vega Probo | CNN Indonesia
Senin, 03 Agu 2015 12:27 WIB
Bila di film Ant-Man, Pena memerankan Luis, si polisi gadungan, berikutnya ia siap memerankan polisi sungguhan di film CHiPs.
Michael Pena CNNIndonesia Reuters Photo/Mario Anzuoni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Si pencuri perhatian. Predikat ini disandangkan kepada aktor Michael Pena berkat aktingnya yang kocak dan natural sebagai Luis di film Ant-Man. Laman EW bahkan menyebut kehadiran Pena melibas Paul Rudd yang kebagian peran utama sebagai Ant-Man.

Penonton Ant-Man pasti tak bisa melupakan gaya bicara Luis yang ngebut dan kocak. Bila tidak dihentikan oleh Scott Lang, sobatnya yang mantan narapidana dan kemudian menjadi Ant-Man, ia bakal terus mengocehkan hal yang tidak penting secara detail.

"Humor memang mendapat porsi besar di film ini. Akting para pemeran memenuhi harapan itu," kata Kevin Feige. Sang petinggi Marvel Studios pun mengakui sekaligus memuji, "Michael Pena mencuri perhatian film ini secara keseluruhan. Ia sangat lucu."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada laman Hero Complex, Pena mengaku memang memiliki sisi Luis dalam dirinya. Ia cukup familiar dengan karakter semacam itu: kriminal sekaligus lucu. Teman dari temannya yang bernama Pablo, diakui Pena, mewakili karakter Luis.

"Begitulah cara dia berbicara," kata Pena tentang Pablo yang disebutnya cerminan karakter Luis. "Ia selalu menyeringai. Tidak banyak orang seperti itu: lucu sekaligus kriminal, dan suka membeberkan secara detail hal yang tak penting."

"Jujur saja, saya suka sekali dengan peran ini. Saya suka memerankan tokoh yang familiar. Saya ingin memperkenalkan sisi Latino saya," katanya. Pena bersyukur syuting Ant-Man lancar. Sebelumnya, ia sempat ketar-ketir terlibat film berbujet besar.

Sosok Luis, dalam pandangan Pena, menggambarkan komedi yang sesungguhnya di mana terselip elemen kejutan. Karakter jenaka tidak harus melulu jenaka, tapi bisa juga kriminal. Ia merasa senang, bisa menghibur banyak orang lewat aktingnya.

Kini, kelucuan Pena tak diragukan lagi. Namun tidak demikian halnya dulu, semasa awal meniti karier, ia pernah dipandang sebelah mata oleh manajernya sendiri. "Kamu tidak terlalu lucu, Mike," Pena menirukan kata-kata si manajer.

Menurut Pena, manajernya mungkin tak bermaksud sarkas. Satu dekade kemudian, ia bisa membuktikan sang manajer keliru menilai dirinya. Toh begitu Pena tetap rendah hati mengakui bukan dirinya yang lucu, melainkan orang di sekitarnya, seperti Pablo.

"Jadi bukan semata saya yang lucu," ia mengelak. "Kebetulan saja saya menemukan kelucuan di diri orang lain, seperti Pablo." Pena juga mengakui kelucuan Rudd, si pemeran Lang/Ant-Man. "Ada saja idenya untuk melucu. Dia memang komedian sejati."

Larry Wlicox dan Erik Estrada, pemeran CHiPs versi serial televisi. (CNN Indonesia Getty Images/Kevin Winter)
Siap Jadi Polisi California

Bila di film Ant-Man, Pena memerankan Luis, si polisi gadungan, berikutnya ia siap memerankan polisi sungguhan. Saat menghadiri acara promosi Ant-Man, Pena membocorkan soal tawaran memerankan polisi personel California Highway Patrols (CHiPs).

Pena bakal terlibat dalam penggarapan film CHiPs yang diangkat dari serial televisi berjudul sama. Serial televisi produksi MGM Studios ini ditayangkan NBC sejak 1977 sampai 1983 sebanyak 139 episode selama lebih dari enam musim.

Pena kebagian peran polisi berseragam khaki Frank “Ponch” Poncherello yang dalam versi serial televisinya bertandem patroli dengan Jon Baker. Dulu, peran Baker dan Ponch masing-masing diperankan oleh Larry Wilcox dan Erik Estrada.

Karakter Ponch kabarnya sempat ditawarkan kepada Wilmer Valderrama, aktor serial televisi That '70's Show. Namun akhirnya pilihan jatuh ke Pena. Karakter Baker juga sempat ditawarkan kepada aktor ganteng Chris Evans.

Sejauh ini, belum ada konfirmasi dari pihak studio film Warner Bros. maupun sineas Dax Shepard yang kebagian tugas seabrek, mulai dari sutradara, penulis naskah pendamping sampai pemain film—sebagai polisi Baker.

"Film ini diadaptasi dari serial televisi, tapi penggarapannya bakal jauh berbeda," kata Pena sebagaimana dikutip Business Insider. "Tampilannya bakal seperti film Lethal Weapon. Film ini bakal menyuguhkan adegan yang membikin tertawa."

"Kami ingin para penonton tertarik dengan alur ceritanya," Pena menambahkan. "Kami membuat humor senatural mungkin. Yang jelas ini bukan film yang menyuguhkan humor secara asal-asalan tanpa memedulikan soal alur cerita yang masuk akal."

Demi memerankan polisi Ponch, Pena belajar mengendari motor gede, juga merampingkan tubuh. Agaknya tuntutan ini bukan masalah bagi Pena yang sepanjang kariernya telah merampungkan sekitar 70 film dan serial televisi.

Diakui Pena, di antara semua film dan serial televisi yang pernah dimainkannya, Ant-Man adalah yang terbesar dari segi bujet. Kepada laman Guardian, ia menyatakan tak pernah menyangka bisa menjadi aktor seperti sekarang.

"Aktor lain mungkin lebih dulu mencintai akting baru kemudian dibayar. Sedangkan saya sebaliknya: dibayar lebih dulu, baru kemudian mencintai akting," kata Pena seraya mengingat masa awal memasuki ranah akting gara-gara kepepet.

Dulu, ibunya sakit-sakitan. Pena muda pun bekerja keras demi membayar biaya perawatan sang ibu, dan ia memilih bekerja sebagai aktor sesuai minatnya. Sayangnya, sang ibu meninggal dunia sebelum Pena beroleh kesuksesan.

Sekalipun dulu pilihannya terbalik—lebih dulu mementingkan bayaran ketimbang mencintai pekerjaan—kini, penonton film-film Pena bisa melihat sendiri betapa sang aktor mencintai pekerjaannya. Akting memukau, dan dengan sendirinya bayaran tinggi pun mengikuti.

[Gambas:Youtube]

[Gambas:Youtube]






(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER