Jakarta, CNN Indonesia -- Baru mendapat buah hati dari Nagita Slavina, Raffi Ahmad tak langsung membagi foto atau video Rafathar Malik Ahmad. Menurut Raffi, dirinya tak ingin anaknya diekspos di media. Raffi tak ingin mengalami nasib sama seperti Ruben Onsu.
"Dia juga kan parno ya, di media sosial lagi rame banyak haters ya. Ruben juga waktu itu bilang 'kalo lo dikatain haters lo bakal biasa aja, tapi kalo anak lo yang dikatain pasti lo bakal marah,' makanya aku mikir lagi," kata Raffi saat ditemui di jumpa pers RSIA Bunda, Menteng, Sabtu (15/8).
Selain itu, Raffi juga menjelaskan alasannya yaitu untuk menghormati keputusan Nagita, yang saat kehamilannya kerap merasa cemas berada di sekitar awak media massa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sengaja belum mau kasih liat fotonya dulu, karena pas usia kehamilan tiga bulan Gigi sawan saat liat wartawan atau kamera," ujar Raffi.
"Mungkin karena bawaan mengandung bayi juga kali ya, makanya dia ga mau diganggu," lanjut Raffi.
Gigi pun tak ingin proses persalinannya terekam media massa. Akhirnya kini Raffi yang kerap meladeni peliputan awak media.
"Dia juga enggak mau wajah bayinya terlihat di media, kan hari pertama masih kemerahan banget kan, jadinya belum terlihat jelas gitu," ujar Raffi.
Rafathar Malik Ahmad lahir sehat walafiat dengan panjang tubuh 51 sentimeter dan berat badan 3,5 kilogram.
Dikutip dari tayangan Insert pada Sabtu (15/8), tim dokter menyatakan kalau Rafathar Malik Ahmad berkulit putih dan berhidung mancung, sekilas lebih mirip Raffi dibanding Nagita.
Tidak hanya terlihat dalam foto-foto Instagram, tim dokter juga melihat Raffi terus mendampingi Nagita hingga Rafathar Malik Ahmad melihat dunia.
"Awalnya kami memperkirakan persalinan akan normal karena ukuran bayi dan panggul ibunya normal. Namun, semalam Nagita sudah mengalami pembukaan tiga dan pagi ini ketubannya pecah," kata Dr. dr. Med. HMJ. Josoprawiro, SpOG (K), dokter yang dulu membantu persalinan ibunda Nagita saat melahirkan Nagita.
"Setelah melalui pemeriksaan, kami melihat suplai darah dan oksigen terganggu. Demi keselamatan, kami memutuskan untuk melakukan persalinan secara caesar," lanjut Dr. Joso.
(ard/ard)