Kampung GaSS 2, Konser Inspiratif yang Layak Diestafet

Dhio Faiz | CNN Indonesia
Kamis, 20 Agu 2015 11:35 WIB
Niatan mulia konser akbar di Bandung ini bukan sekadar menolong pihak yang patut ditolong, juga memupuk empati di benak banyak orang.
Suasana konser Kampung GaSS2 di Sabuga, Bandung (19/8). (CNNIndonesia/Dhio Faiz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konser akbar Kampung GaSS 2 yang digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, memang telah usai tadi malam (19/8). Namun misi mulia yang diusung konser ini patut diestafet di konser-konser berikutnya.

Konser bertajuk Coklat Kita GaSSPOL ini diinisiasi oleh kelompok paguyuban Gabungan Artis dan Seniman Sunda (GaSS) dan diramaikan sekitar 100 artis dan musisi. Hebatnya, mereka bersedia tampil sekalipun tak dibayar.

Hal ini tak terlepas dari misi mulia seluruh pendukung Kampung GaSS 2. Mereka tak dibayar agar biaya perhelatan konser ini bisa ditekan. Lalu, hasil penjualan tiket pun didonasikan untuk pihak yang lebih membutuhkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misi mulia Kampung GaSS 2 ternyata disambut baik oleh para pencinta musik. Terbukti, keramaian di Sabuga tak kunjung surut sedari pagi sampai malam. Mereka rela membayar Rp40 ribu sampai Rp350 ribu untuk menonton konser amal ini.

Keramaian tampak di tiga panggung berbeda secara merata. Gelombang massa pencinta musik selalu silih berganti menghampiri gedung pertunjukan milik Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Sejak sore, tiket telah terjual habis. Pertanda para pecinta musik, khususnya di Kota Kembang, sangat antusias menyambut konser amal dari seniman untuk seniman ini. Sekitar 10 ribu orang ditaksir menghadiri perhelatan yang digagas Melly Goeslow, Armand Maulana dan kawan-kawan.

"Targetnya, di dalam bisa sampai dua ribuan. Di luar, bisa sampai delapan ribu. Ya 10 ribu total,” tutur Armand Maulana, salah satu Ketua GaSS, kepada CNN Indonesia saat ditemui sebelum acara dimulai.

Candil in action di konser Kampung GaSS 2 di Sabuga, Bandung (19/8). (CNNIndonesia/Dhio Faiz)
Kemeriahan dimulai sejak pertama kali dua panggung outdoor diisi musisi indie. Nama grup band Bandung seperti Rosemary, Koil dan Burgerkill, mampu menguasai panggung di awal pertunjukan dengan musik cadas dan sorakan para penggemar di depan panggung.

Tak hanya grup band cadas saja yang menguasai panggung. Ada juga para pelantun nada-nada pop yang indah seperti Pidi Baiq, The Groove dan Potret.

Setelah grup band tersebut menunjukkan kebolehannya, giliran nama-nama musisi top papan atas unjuk gigi. Project Pop, /Rif,  Astrid, Candil, Mulan Jameela, sampai Gigi bergantian menyapa para pengunjung dengan musik masing-masing. Tak ketinggalan nama-nama dari genre dangdut, seperti Iis Dahlia dan Nassar turut meramaikan Sabuga.

Kemeriahan tak hanya ada di panggung outdoor. Saat malam tiba, panggung indoor yang menyajikan special show pun dibuka. Penonton yang terbagi atas kelas VIP dan festival memenuhi ruang tersebut.

Nama-nama besar musik Tanah Air berganti-gantian tampil di atas panggung tersebut. Meski tak dibayar sama sekali, penampilan mereka tak berkurang secuil pun. Semua artis yang tampil di atas panggung memberikan penampilan terbaiknya.

"Yang di dalam itu semua musisi 'gila.' Mereka itu enggak dibayar. Kalau dibayar bisa sampai Rp1 miliar mungkin untuk artis yang di dalam saja,” ungkap Armand saat ditanyai CNN Indonesia mengenai panggung indoor Kampung GaSS 2.

Tercatat nama-nama seperti Syahrini, Armand Maulana, Titi DJ, Ruth Sahanaya, Vina Panduwinata, Nicky Astria, Rossa, Cakra Khan, dan Tulus tampil di panggung tersebut dan membawa kesyahduan di malam itu.  Selain membawakan tembang sendiri, mereka juga membawakan lagu-lagu dari para musisi legendaris Tanah Pasundan, seperti Gito Rollies dan Doel Sumbang.

Hanya di panggung indoor Kampung GaSS 2 di Sabuga, Bandung (19/8), diva disawer oleh penonton. Uangnya didonasikan kepada seniman veteran dan korban bencana alam. (CNNIndonesia/Dhio Faiz)
Saweran untuk Diva

Tak hanya sekadar tarik suara, para musisi di panggung indoor Kampung GaSS 2 juga mengadakan saweran yang mereka sebut “lelang lagu.” Beberapa musisi hanya ingin menyanyikan lagu jika ada dari penonton yang bersedia nyawer, memberi "tip" untuk mereka.

Bukan mata duitan, lelang lagu ini bertujuan mengajak penonton untuk berpartisipasi dalam penggalangan dana bantuan bagi para seniman yang sudah kurang mampu dan para korban bencana alam.

“Nanti juga ada skenario untuk lelang lagu. Jadi sebelum nyanyi, musisi akan melempar ke penonton untuk memberikan penawaran tertingginya. Saya, Syahrini, dan Mbak Titi DJ yang akan begitu,” ungkap Armand membocorkan keistimewaan Kampung GaSS 2 kepada CNN Indonesia sesaat sebelum acara dimulai.

Pelelangan lagu pun berlangsung meriah. Dimulai dengan Syahrini yang melelang lagu Sesuatu. Dengan lagu andalannya itu, Syahrini dapat mengumpulkan total Rp102,5 juta. Uang tersebut terkumpul dari beberapa penonton termasuk Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang menyumbang masing-masing Rp50 juta dan Rp20 juta.

Armand pun juga berhasil mengumpulkan pundi-pundi uang yang lumayan besar saat melelang lagu. Armand meraup Rp58 juta dengan lagu Kau yang Ku Sayang. Tak hanya Armand, Dewi Gita yang merupakan istri Armand pun ikutan “disawer.”

Dewi Gita bersama Kamelia Malik dan Titi DJ meraih total Rp100 juta dengan tari jaipongan mereka. Sungguh pemandangan yang seru! Kalau bukan di panggung indoor Kampung GaSS 2, manalah mungkin penonton berkesempatan nyawer diva!

Gambar seniman legendaris yang mendapat apresiasi dan bantuan dari musisi GaSS. (CNNIndonesia/Dhio Faiz)
Tanda Kasih bagi Seniman Veteran

Ada awal, pasti ada akhir. Begitupun kemeriahan di Kampung GaSS 2. Setelah seharian menampilkan hiburan bertajuk amal kepada warga Bandung, GaSS menutup gelarannya kali ini dengan penyerahan tanda cinta kepada para seniman legendaris.

Terpilih enam nama seniman yang pernah berkarya di Tanah Air bahkan di dunia internasional, tapi sekarang kondisinya sudah tak sama lagi seperti dulu. Ada penyanyi keroncong era '70-an Dudi Iskandar, Laily Dimyati, komposer musik sunda Uko Hendarto, penyiar radio Pepeng, komedian Aom Kusman, dan musisi bertaraf internasional Elfa Secioria.

GaSS dan Coklat Kita menyerahkan tanda cinta berupa uang tunai Rp50 juta bagi masing-masing seniman yang diwakili para ahli warisnya. GaSS menekankan, pemberian ini sebagai wujud rasa terima kasih atas pengabdian keenam seniman tersebut selama hidupnya.

Kalau saja semua konser mengusung niatan mulia seperti ini, bakal terasa benar manfaat besarnya. Bukan sekadar menolong pihak yang patut ditolong, atau mengapresiasi para legenda, namun sekaligus memupuk empati di benak banyak orang.

Armand Maulana, salah satu "petinggi" GaSS yang turut menggagas konser amal ini. (CNNIndonesia/Dhio Faiz)


(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER