Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah 22 tahun kematiannya, kehidupan mafia asal Kolombia Pablo Escobar Gaviria diangkat ke layar televisi melalui serial
Narcos. Serial 10 episode tersebut akan dirilis pada akhir Agustus via kanal televisi Netflix.
Karier Escobar di perdagangan gelap dan distribusi kokain terbilang fenomenal, diperkirakan saat kematiannya di atap rumahnya di Medellin, Kolombia, sang gembong tersimpan kekayaan sebesar US$30 miliar.
Pria yang memporakporandakan Bogota, Kolombia, dengan bom mobil ini pun pernah berada di daftar orang terkaya versi majalah Forbes. Tak hanya itu, Escobar juga meledakkan pesawat Avianca Airlines dengan tujuan membunuh kandidat presiden Cesar Gaviria Trujillo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok Escobar yang fenomenal pun direspons dengan berbagai cara di Kolombia. Di kota kelahirannya, Medellin, kini terdapat tur napak tilas Escobar di berbagai tempat. Hidup Escobar juga pernah diabadikan di layar kaca dalam
El Patron del Mal (2012).
Namun kisah yang ditampilkan di
El Patron del Mal cenderung mengerdilkan korban kekerasan Escobar. Eric Newman, salah satu penulis naskah
Narcos menekankan kepada Guardian (22/8), bahwa serial garapannya tak akan mengagungkan sosok Escobar.
"Saya sangat menyukai film semodel
Scarface, tapi model bandar narkoba dengan sedikit elemen heroik kini sudah tak bisa dilakukan lagi. Saya pikir, ini sebab mengapa berbagai naskah dan cerita tentang Pablo Escobar pada masa lalu tak bisa diteruskan," papar Newman.
Sebastian Marroquin, anak gembong yang bernama asli Juan Pablo Escobar, menganggap ayahnya bukan pahlawan. Hal ini ia sampaikan dalam wawancara dengan Deutsche Welle, pada pertengahan Agustus.
Escobar memang sempat dijuluki "Robin Hood dari Medellin" semasa jayanya pada medio '90-an. Marroquin sendiri sudah meluncurkan biografi berjudul
Pablo Escobar: My Father, yang dirilis pada 2014.
"Ada saja anak-anak muda," kata Marroquin, "yang tak tahu tentang kisah Escobar dan tak tahu konsekuensi dari kekerasan, yang menonton televisi, film atau membaca buku tentang ayah saya, lantas ingin menjadi seperti dia."
Lebih jauh, Marroquin menambahkan, "Perilaku ayah saya jauh dari sosok pahlawan. Saya selalu bilang, jika ada yang membaca buku saya dan ingin menjadi seperti Escobar, maka saya telah gagal."
Sementara itu, menurut Steve Murphy, mantan anggota Drug Enforcement Agency dan konsultan cerita
Narcos, Escobar layak disebut sebagai narko-teroris pertama dunia.
 Narcos, kisah rumit tentang gembong mafia Kolombia Escobar. (CNNIndonesia Internet/Dok. Netflix Narcos/Facebook) |
"Sindikat kejahatan transnasional memengaruhi hampir setiap aspek hidup kita, beberapa secara langsung, yang lainnya tidak secara langsung," jelas Murphy. "Jadi saya pikir, tayangan seperti
Narcos itu penting, karena penonton bisa mengetahui lebih banyak sejarah, sehingga kita bisa belajar agar tak mengulanginya lagi."
Para penulis
Narcos, Newman dan José Padilha berkolaborasi dengan mantan agen DEA Murphy dan Javier Peña menggunakan jajaran aktor dan aktris Amerika Latin.
Sosok Escobar sendiri akan diperankan oleh Wagner Moura, seorang aktor Brasil. Ditayangkan di Netflix yang melintasi batas negara, dialog serial ini 60 persen menggunakan bahasa Inggris dan 40 persen bahasa Spanyol dengan imbuhan
subtitle.
Menurut Newman, menulis naskah serial
Narcos tak sesimpel menampilkan siapa antagonis dan siapa protagonis. Sementara Peña berpendapat,
Narcos adalah cerita mengenai seorang pria yang berhasil menantang negaranya sendiri dan keluar sebagai pemenang sampai sejumlah polisi Kolombia dan Amerika Serikat merobohkannya.
"Lebih dari itu, cerita Escobar tetap menarik jika kita melihat apa yang terjadi di Meksiko sekarang," imbuh Peña.
"Amerika adalah pasar kokain terbesar di dunia saat ini. Saya pikir, hingga hari ini kami belum merasa kekerasan yang terjadi di Meksiko disebabkan oleh kami," kata Newman.
Lalu, ia menambahkan, "Saya tak cukup lancang untuk menganggap serial ini akan menyadarkan penonton, tapi saya lebih berharap mereka akan berpikir, 'Wow, persoalan ini lebih rumit dari yang saya kira."
(vga/vga)