Film Pahlawan Super akan Bernasib seperti Koboi

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2015 15:35 WIB
Penonton dunia, bahkan sineas Hollywood, mulai jenuh dengan bombardir pahlawan super. Dalam siklusnya nanti, bukan tidak mungkin genre itu akan mati.
Film pahlawan super seperti Avengers masih akan menggempur sampai 2020. (REUTERS/Stefan Wermuth)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pahlawan super masih terus menggempur layar lebar, bahkan sampai lima tahun ke depan. Film-film yang memegang predikat blockbuster atau memuncaki box office hampir selalu tentang manusia dengan kekuatan nyaris muskil.

Namun sutradara kawakan, Steven Spielberg percaya pesta Avengers, Dunia Marvel, Superman, dan pahlawan-pahlawan super lain tidak akan tanpa akhir. Nasib film-film itu nantinya tak bakal berbeda dengan era koboi.

"Kita sedang mengalami masa matinya film koboi. Akan ada saatnya pula film pahlawan super akan mengikuti jejak itu. Bukan berarti tidak ada saatnya film koboi dan pahlawan super kembali suatu saat nanti," ujar Spielberg saat promosi film Bridge of Spies.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahulu, sebelum para pahlawan super menyerbu layar lebar, Hollywood dikuasai tema koboi, atau biasa disebut film western. Kini tak banyak film bertema itu. Paling modern sebut saja The Lone Ranger dan Brokeback Mountain.

Film koboi saat ini akan kalah oleh gempuran Captain America, Thor, Iron Man, Superman, Batman, Ant-Man, Spider-Man, bahkan mutan yang tergabung dalam X-Men. Penanding film pahlawan super paling hanya petualangan remaja dan kisah dunia distopia semacam The Hunger Games.

"Tentu saja," lanjut Spielberg, "Saat ini film pahlawan super sedang hidup dan tumbuh subur. Saya hanya berkata bahwa siklus ini punya waktu yang terbatas di dunia budaya pop."

Ia meramalkan, akan datang suatu hari saat cerita mitologi tergantikan oleh genre lain yang saat ini sedang dipikirkan generasi muda.

Spielberg bukan satu-satunya sineas Hollywood yang jenuh dengan banyaknya film pahlawan super di ladang mereka. Emma Thompson pernah melontarkannya saat diwawancara Vulture.

"Saya suka Superman yang asli dengan Chris Reeve karena benar-benar ada ekspresi untuk itu. Tapi setelah beberapa lama, Anda jadi sedikit sinis tentangnya," katanya. "Fakta bahwa saya tahu mereka akhirnya juga akan menang, mengganggu saya untuk ke bioskop."

Steven Spielberg meramalkan film pahlawan super suatu saat akan mati. (Getty Images/Jason Merritt)
Singkat kata, pahlawan super sudah menjenuhkan. Secanggih apa pun dibuat, menurut Thompson akhirnya tetap saja bisa ditebak. Anehnya, rumah-rumah produksi besar justru membuat film serupa berulang-ulang. Semua dibuatkan sekuel, kalau bukan reebot.

"Kalau saya harus melihat Spider-Man lagi, saya bisa gantung diri. Saya tidak bisa lagi! Mereka semua luar biasa, tapi berapa kali Anda bisa membuat waralaba ini?" lanjut Thompson.

Padahal menurut rencana Marvel dan Warner Bros, film-film tentang pahlawan super dalam komik masih akan dimunculkan ke bioskop sampai 2020. Fox juga masih bermain di "kolam" yang sama meski film terakhir mereka, The Fantastic Four tidak berhasil membawa pulang kesuksesan.

Tapi mungkin justru kegagalan itulah yang dibutuhkan untuk menyadarkan Hollywood agar tak lagi mengubek-ubek pasar yang seragam.

"Tiga atau empat atau mungkin setengah lusin lagi film berbujet besar itu akan jatuh, dan itu akan mengubah paradigma," kata Spielberg.

(rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER