Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai "kapten" para pahlawan super, Chris Evans menyanggah pernyataan sutradara kawakan, Steven Spielberg soal nasib film
superhero. Pemeran Captain America itu yakin para pahlawan super akan tetap diminati, alih-alih mati seperti para koboi.
"Saya berpikir, berdasarkan fakta bahwa teknologi pada akhirnya akan semakin canggih, mereka akan selalu mencari film lain yang cocok dengan perkembangan teknologi itu," ujarnya mengungkapkan pemikiran, saat diwawancara majalah film
Collider.
Aktor yang mengawali debut sutradara lewat film
Before We Go itu melanjutkan, "Film apa pun yang bisa menyatu dengan karakter yang lebih besar dari kehidupan dan lokasi serta plot yang fantastik ini, teknologi ingin membuktikan mereka bisa melakukannya." Di sanalah peran pahlawan super.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi entah itu pahlawan super maupun fantasi pada umumnya, akan tetap hidup beberapa saat lagi."
Meski dirinya termasuk bagian dunia Marvel, yang menguasai jagat perfilman dengan pahlawan-pahlawan supernya, Evans tidak menutup kemungkinan manusia biasa menjadi superhero. Pahlawan super tidak harus manusia dengan keahlian atau hasil rekayasa.
Pahlawan super juga tidak harus berasal dari komik. "Anda bisa melihat Jason Bourne juga sebagai pahlawan super," ujar pria 34 tahun itu.
Membuat film pahlawan super, lanjut Evans juga tak bisa sembarangan. Penonton tidak akan suka film yang terlalu hebat serta tidak membumi. Membangun cerita yang dekat dengan realita juga penting. Pahlawan super harus sedekat mungkin dengan kehidupan sehari-hari masyarakat atau penonton.
"Saya pikir itulah yang dilakukan sutradara Joe dan Anthony Russo dengan sangat baik. Film-film Russo hampir terasa seperti cerita kemanusiaan dengan sedikit sentuhan pahlawan super," ia memuji sutradara
Captain America: The Winter Soldier.
Evans dan Russo bersaudara kini reuni untuk menggarap
Captain America: Civil War atau film lanjutan ketiga tentang kehidupan Steve Rogers. Film itu rencananya tayang pada 5 Mei 2016.
"Jadi Anda mungkin lelah dengan kekuatan yang lebih besar dari kehidupan itu, tapi selama sineas tetap bisa menemukan 'rasa' serta pendekatan dan
tone, penonton akan tetap mengingingkannya," tutur bintang
Fantastic Four itu menyimpulkan.
Pernyataan Evans itu terlontar menanggapi klaim Spielberg bahwa film pahlawan super akan mengalami masa-masa penurunan. "Kita sedang mengalami masa matinya film koboi. Akan ada saatnya pula film pahlawan super akan mengikuti jejak itu. Bukan berarti tidak ada saatnya film koboi dan pahlawan super kembali suatu saat nanti," ujar Spielberg.
Dahulu, sebelum pahlawan super menyerbu layar lebar, Hollywood dikuasai tema koboi, atau disebut film
western. Kini tak banyak film bertema itu.
Film koboi saat ini kalah oleh gempuran Captain America, Thor, Iron Man, Superman, Batman, Ant-Man, Spider-Man, bahkan mutan yang tergabung dalam
X-Men. "Tentu saja saat ini pahlawan super sedang hidup dan tumbuh subur. Saya hanya berkata siklus ini punya waktu terbatas di dunia budaya pop."
Sutradara
Jurassic Park itu berpikir film pahlawan super akan digantikan genre lain yang segar. Namun itu entah kapan terjadi, karena Marvel dan DC Comic sudah menyiapkan tanggal rilis cerita pahlawan supernya setidaknya sampai sekitar 2020.
(rsa/rsa)