Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Peranan Wanita Australia, Michaelia Cash, mengisyaratkan pelarangan bagi penyanyi asal Amerika Serikat (AS), Chris Brown, untuk tidak menggelar konser di Australia.
Selain itu, sebuah kelompok hak asasi wanita, GetUp, membuat sebuah petisi agar visa Brown tidak diterima di Australia.
Petisi itu mengatakan, kegagalan larangan untuk Brown akan menjadi pesan bahwa "jika Anda memukul seorang wanita, Anda akan segera dimaafkan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2009, Brown mengaku bersalah atas pemukulan terhadap penyanyi terkenal AS lainnya, yaitu Rihanna.
Cash, yang baru ditunjuk sebagai menteri minggu ini, mengatakan bahwa ia akan mendorong agar kasus Brown segera diinvestigasi sebelum ia diperbolehkan masuk ke Australia oleh menteri imigrasi, Peter Dutton.
"Saya bisa memastikan kepada Anda bahwa menteri imigrasi dan proteksi perbatasan akan melihat hal ini dengan sangat serius," kata Cash, seperti dikutip dari
The Guardian.Sebelumnya, pada Agustus, rapper Tyler the Creator juga membatalkan turnya ke Australia karena protes terkait lirik-lirik lagunya.
Padahal, Tyler sendiri sudah dijadwalkan akan mengadakan tur di sejumlah kota besar seperti Brisbane, Melbourne dan Sydney selama bulan September.
Akan tetapi, ia membatalkan konsernya menyusul adanya kampanye kelompok feminis Collective Shout, yang meminta pemerintahan Australia untuk tidak memberikan visa kepadanya.
Pada 2013, ia kembali bersitegang dengan kelompok feminis yang melarangnya mengadakan konser di Australia.
Akan tetapi, Tyler tetap bisa mengadakan konser di sana, dan mengatakan bahwa kelompok feminis itu adalah 'pelacur' saat di atas panggung.
(utw/utw)