Ayah Amy Winehouse Emosi Terhadap Teman Anaknya

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Kamis, 01 Okt 2015 07:53 WIB
Mitch mengaku kesal dengan rencana Channel 5 menyiarkan dokumenter Amy. Ia menyebut stasiun televisi itu tidak berperikemanusiaan.
Mitch mengaku kesal dengan rencana Channel 5 menyiarkan dokumenter Amy. Ia menyebut stasiun televisi itu tidak berperikemanusiaan. (REUTERS/Luke MacGregor)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kematian Amy Winehouse yang mendadak masih membuat orang-orang terdekatnya belum menerima kenyataan pahit tersebut. Sang ayah, Mitch, termasuk salah satu pihak yang menentang segala penyiaran dokumentasi tentang pelantun Rehab itu.

Dilansir dari NME pada Selasa (29/9), Mitch baru saja mengritik stasiun televisi Channel 5 yang menyiarkan tayangan dokumenter berjudul Autopsy: The Last Hours Of Amy Winehouse.

Dokumenter Autopsy: The Last Hours Of Amy Winehouse menceritakan tentang saat-saat terakhir mendiang Amy sebelum menutup mata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui cuitan di akun Twitter-nya, Mitch mengaku kesal dengan rencana Channel 5. Ia menyebut stasiun televisi itu tidak berperikemanusiaan.

"Dokumenter saat-saat terakhir Amy akan tayang di Channel 5. Sangat tidak berperikemanusiaan. Tinggalkan putri saya," tulis Mitch.

Meski Mitch sudah cuap-cuap di Twitter, namun pihak Channel 5 tetap saja menyiarkan dokumenter Autopsy: The Last Hours Of Amy Winehouse.

Kondisi Amy dikisahkan sangat menderita dalam dokumenter tersebut. Ia banyak menghabiskan waktu dengan mengonsumsi alkohol dan narkoba.

Belum lagi aksi menyakiti sendiri yang sering Amy lakukan.

Salah satu sahabat yang juga bekerja sebagai penata rambut Amy, Alex Foden, buka suara. Ia mengatakan kalau Amy tidak ingin masuk panti rehabilitasi.

"Terakhir kali saya melihat Amy ia berada dalam kantong mayat. Ia memang tidak ingin diobati. Ia bahagia dengan kondisinya. Itu adalah salah satu caranya untuk keluar dari masalah," kata Foden dalam dokumenter.

Tentu saja Mitch berang mendengar pernyataan Foden, yang menurutnya ikut bertanggung jawab atas kematian Amy. Ia langsung menulis cuitan setelah dokumenter ditayangkan.

"Kami dituduh sebagai penyebab kematian Amy. Tuduhan yang dituduhkan oleh 'teman' Amy. Kalau begitu Anda harus bertanya kepada Alex Foden," tulis Mitch.

Bukan kali ini saja Mitch mencak-mencak tentang dokumenter Amy. Sebelumnya Mitch mengatakan kalau film dokumenter Amy yang berjudul Amy: The Girl Behind The Name menceritakan hal yang tidak tepat.

Mitch juga merasa kalau dokumenter Amy: The Girl Behind The Name melalui banyak proses wawancara dan editing yang tidak pas.

Menanggapi kritik sang ayah, sang sutradara Asif Kapadia mengakui tidak ambil pusing.

"Ini adalah film tentang Amy dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Saya tahu kalau pasti ada orang yang tidak setuju dengan film ini," kata Asif, seperti yang dikutip dari NME pada awal Juli kemarin.

"Mengapa saya harus membuat mereka bercerita di film ini? Saya saja tidak tahu ceritanya, kalau tidak diceritakan mereka," ujar Asif.

Mantan publisis Amy, Darcus Beese, mengatakan kalau dokumenter Amy: The Girl Behind The Name seharusnya dapat membuat malu orang yang membunuh Amy.

Beese, yang saat itu menjabat sebagai bos di perusahaan rekaman Islan Records, mengatakan kepada Billboard pada pertengahan Juni, kalau dalam dokumenter Amy: The Girl Behind The Name jelas terlihat kalau Amy disiksa oleh pemberitaan media.

"Amy menderita. Ia dipuja dan dihina. Mereka telah membunuh Amy. Film ini membuka mata kita semua. Saya juga tidak tahu kalau saya mengorbitkan seorang bintang yang rapuh," kata Darcus.

"Semoga mereka melihat wajah mereka di film ini dan mereka merasa malu," kata Darcus.

(ard/ard)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER