Jakarta, CNN Indonesia -- Kepanasan, kegerahan, dan kehausan. Segala derita ini harus ditanggung aktor asal Negeri Kanguru, Russell Crow demi bertahan hidup di padang belantara di Afrika yang ganas.
Untungnya bukan sungguhan, melainkan sebatas lakon di film terbaru
In Sand and Blood arahan sutradara Saul Dibb. Di film berlatar awal abad ke-19 ini, ia berperan sebagai James Riley.
Kisah
In Sand and Blood diadaptasi dari buku
Sufferings in Africa, sebuah memoar karya James Riley yang ditulis, pada 1817. Sejatinya, buku tersebut memiliki judul panjang
Sufferings in Africa: The Incredible True Story of a Shipwreck, Enslavement, and Survival on the Sahara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikisahkan, Riley, seorang kapten laut Amerika yang terdampar di Afrika pada 1815 bersama awak kapalnya. Selama masa pengembaraan, ia mendapati perbudakan manusia di Benua Hitam.
Demi bisa selekasnya angkat kaki dari Afrika dengan selamat, Riley meyakinkan seorang kafilah dagang Arab yang melintas agar membeli dirinya dan beserta seluruh awak kapalnya.
Tak hanya itu, sang kapten juga berhasil meyakinkan si kafilah agar membawa dirinya dan kru ke Maroko untuk mendapatkan keuntungan lebih dengan cara melakukan jual beli dengan orang Eropa.
Buku laris
Sufferings in Africa sempat difavoritkan Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat, ketika itu. Ia menyebut
Sufferings in Africa sebagai salah satu buku yang berjasa menginspirasinya.
In Sand and Blood juga dibintangi Michelle Williams dan Keira Knightley. Sementara naskah filmnya ditulis oleh Ronan Bennett dan Daniel Dale.
Setelah malang melintang menjadi aktor, Crowe dijadwalkan akan memulai debutnya sebagai sutradara film
The Water Divine, pada 2015. Tahun mendatang, ia akan beradu peran dengan Ryan Gosling dalam
thriller karya Shane Black,
The Nice Guys.Film
In Sand and Blood sendiri masih dalam proses riset. Hal tersebut diketahui dari unggahan Crowe melalui
Twitter-nya berupa gambar kawanan unta tengah melintas di pesisir pantai.
(vga/vga)