Terhanyut dalam Mimpi bersama Hantu Teatrikal Sarasvati

Masyaril Ahmad | CNN Indonesia
Jumat, 02 Okt 2015 09:16 WIB
Sarasvati merilis album baru Ratimaya dalam aksi teatrikal, menampilkan gadis kecil yang berteman hantu dalam mimpinya.
Pertunjukan teatrikal yang mengiringi peluncuran album Ratimaya karya Sarasvati atau Risa Saraswati di Bandung (1/10). (CNNIndonesia Rights Free/Masyaril Ahmad)
Bandung, CNN Indonesia -- Gadis itu rebah di atas ranjang putih sembari memainkan sebuah kotak musik hadiah dari sang ayah. Dalam lamunannya, si gadis, Ratimaya, membayangkan alunan melodi tembang Lir Ilir yang merdu sekaligus sakral.

Suara kotak musik terus berputar mengalunkan nada-nada, mengisi ruang kosong dan membawa arus mimpi. Membuat benak sebagian besar penonton dipenuhi keinginan untuk ikut terhanyut dalam mimpi bersama Ratimaya.

Tiba-tiba terdengar suara jelas seorang wanita. Hanya suara dan siluet bayangannya di panggung. Lalu, kepulan asap menguar dari sisi-sisi panggung, dan munculah Risa Saraswati dari balik tirai seraya bermonolog.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dulu, ayah bilang, ini hadiah untukku, untuk anak perempuannya yang sakit tertidur. Semenjak saat itu, hampir tiada hari kulalui tanpa memutarnya, sekali, dua kali, hingga akhirnya aku jatuh tertidur. Malam ini, aku akan kembali memutarnya. Untuk Ratimaya, bangun adalah bagian dari mimpi, kupejamkan mata, ah… sudah berapa kali ini, sembilan, sepuluh, selamat tidur.”

Seiring berakhirnya monolog, Risa Saraswati atau dikenal dengan nama beken Sarasvati membuka konser teatrikal album Ratimaya, di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, tadi malam (1/10).

Cahaya lampu panggung berbinar menyinari Risa yang memakai gaun indah berenda merah dan hitam. Lalu, ia menyanyikan sebuah lagu dari album barunya bertajuk Ratimaya.

Setelah lagu pembuka usai, Ratimaya terbangun dari tidurnya, tanpa sadar ia dikerubungi sekumpulan kelelawar malam. “Pergi! Pergi!” katanya sambil berlari mengitari panggung berhias tirai. Terawang cahaya memyempurnakan visual cerita.

Ratimaya berlari ke sana ke mari mengelilingi panggung ditemani hantu-hantu boneka berkostum putih. Hantu-hantu itu menari dengan gerak seperti mayat berjalan, dan mengajak Ratimaya untuk bermain, membuat penonton terdiam bergidik.

Kemudian Ratimaya bertemu mahluk aneh, yang berubah-ubah wujud, sebentar menjadi kabut, dan sebentar lagi menjadi kucing, lalu burung, hingga menyerupai seorang laki-laki rupawan idamannya di sekolah.

Mahluk itulah membawa Ratimaya tersesat ke dalam mimpi, masuk ke dalam lubang gelap, kemudian lenyap.

Gadis kecil Ratimaya bersama kotak musik dan mimpinya. (CNNIndonesia Rights Free/Masyaril Ahmad)
Mahluk aneh itu bernama Arsa, ia mengajak Ratimaya ke sebuah rumah tua yang lama tak dihuni dan dipenuhi banyak hantu yang selalu mengajaknya bermain sampai tak terasa waktu menjemput binar fajar. Ratimaya pun terbangun dari mimpinya.

Begitulah monolog Risa, sang musisi sekaligus penulis yang terkenal dengan novel-novel tentang persahabatan dengan mahluk halus, yang mengantar konser teatrikal dan peluncuran album Ratimaya.

Aksi teatrikal tersebut tak ubahnya dongeng yang dikisahkan kepada anak-anak. Cerita mimpi berjalan sangat khidmat, aksi para aktor pun terlihat sangat matang.

Tata lampu diatur megah berwarna-warni, dengan latar layar yang memberikan visual berbeda-beda mengikuti alur cerita, membawa para penonton terhanyut dalam mimpi Ratimaya yang sesungguhnya.

Tak ketinggalan kostum-kostum para aktor pemeran hantu terlihat indah dengan warna dominan merah, putih dan hitam. Membuat para mahluk halus itu terlihat seram namun tetap memukau.

Lagu-lagu di album baru Ratimaya masih bercirikan Risa yang gotik dan pop. Alunan lagunya seolah membawa pendengar ke dalam gelap malam.

Tembang Lir Ilir seperti ingin mengalahkan tembang Lingsir Wengi yang memang terkenal seram kala dinyanyikan oleh mahluk halus di film Kuntilanak. Tembang itu juga membuat bulu kuduk berdiri saat mendengarnya.

Risa Saraswati atau Sarasvati melantunkan tembang Lir Ilir dari album baru Ratimaya di Bandung (1/10). (CNNIndonesia Rights Free/Masyaril Ahmad)
Di konser teatrikal dan peluncuran album Ratimaya, Risa tak lupa membawakan lagu-lagu dari album terdahulunya seperti Karam dan Story of Peter.

Berbeda dengan rangkaian cerita di balik album sebelumnya bersama sahabat-sahabat makhluk halusnya terdahulu seperti Peter, dan hantu-hantu dari Belanda, kini Risa membawa tokoh baru seorang gadis kecil polos namun tetap ceria bernama Ratimaya yang tersesat dalam mimpi seperti Alice in Wonderland.

Dalam konsernya yang berlangsung selama kurang lebih dua jam, Risa tak sendiri. Ia juga ditemani tujuh musisi lain termasuk sinden dan musisi ternama Anji "Drive" serta vokal latar lengkap dengan instrumennya.

Tata panggung megah, begitu pula tata visual dan tata cahaya tak kalah indah, namun sound system beberapa kali mendengung. Sungguh mengganggu konsentrasi.

Toh  begitu, para penggemarnya yang dijuluki Sarasvamily tetap merasa puas dengan aksi teatrikal yang baru dilakukan pertama kali.

"Teh Risa kayak ngajak kita merasa sebenarnya hantu enggak selalu negatif, mereka juga punya sisi-sisi manusiawi, mereka bisa ngerasain sedih, marah. Pandangan hantu enggak semuanya menyeramkan. Bahasa pertunjukannya juga puitis," kata Nurul (20), penggemar Sarasvati.

Risa menutup konsernya dengan sebuah kutipan, “Bangun adalah bagian terbaik dari mimp,i” seraya mengucapkan terima kasih kepada para penggemarnya, Sarasvamily dan musisi-musisi yang membantu mewujudkan konser teatrikal indah tadi malam.

(vga/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER