Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Seth Grahame-Smith mendadak mengemuka baru-baru ini seiring tersiarnya kabar soal “kandidat” sutradara
The Flash versi layar lebar pilihan studio film DC Entertainment.
The Flash adalah pahlawan super dalam balutan kostum merah ketat yang memiliki kecepatan super. Versi komiknya dikreasikan oleh penulis Gardner Fox dan seniman grafis Harry Lampert, sejak 1940.
Sementara versi layar kacanya sudah ditayangkan sejak Oktober 2014, via jaringan televisi CW. Karakter Flash alias Barry Allen di serial televisi dibintangi aktor muda Grant Gustin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, DC dan Warner Bros. mempercayakan
The Flash diangkat ke layar lebar oleh Seth yang sebetulnya lebih dikenal sebagai penulis buku, penulis naskah dan produser, bukan sutradara.
Dikabarkan Variety, Seth adalah penulis naskah film
Lego Batman (2017), yang merupakan
spin off atau lepasan
Lego The Movie. Ia juga penulis novel
Abraham Lincoln: Vampire Hunter serta
Pride and Prejudice and Zombies.
Pengalaman Seth sebagai sutradara terbilang minim, sekalipun ia turut mengkreasikan acara MTV,
The Hard Times of R.J. Berger, bertindak sebagai kepala seksi penulisan naskah dan produser eksekutif.
Namun bukan Seth namanya bila gentar menghadapi tantangan baru. Dalam sebuah sesi wawancara dengan penikmat film, beberapa waktu lalu, Seth menyatakan soal pekerjaannya yang banyak dan berbeda.
“Masing-masing memiliki disiplin berbeda,” kata Seth. “Saat menulis buku, anda terlibat sepenuhnya. Ini merupakan aksi nyata yang sepenuhnya disuarakan oleh si penulisnya sendiri.”
Ia menambahkan, “Saat menulis skrip film, kecuali anda adalah sang sutradara (atau orang yang membiayai filmnya sendiri), maka anda adalah pelayan bagi banyak tuan.”
Soal penulisan, Seth memang tergolong piawai. Namun ia tak ingin penulis muda terjebak angan-angan menjadi “penulis yang inspiratif.” Prinsipnya, lakukan saja pekerjaan menulis secara serius.
“Bila ingin menjadi penulis, maka sering-seringlah menulis, juga membaca,” kata Seth. “Bila serius menjadikan bidang tulis menulis sebagai pekerjaan, ya lakukan sebagai pekerjaan, bukan hobi.”
Kini, Seth dihadapkan pada pekerjaan baru sebagai sutradara. Sejauh ini, ia belum berkomentar apa-apa soal “negoisasi” dirinya dalam penyutradaraan
The Flash versi layar lebar.
Film
The Flash bakal tayang di bioskop pada Maret 2018. Namun sosok The Flash alias Barry Allen, yang diperankan Ezra Miller, bakal berkelebat lebih awal di
Batman v Superman: Dawn of Justice, yang tayang di bioskop pada Maret 2016 mendatang.
Berikutnya,
The Flash mendapat porsi sedikit lebih banyak di
Justice League: Part One, yang dirilis pada November 2017. Nah, cerita utuh
The Flash versi layar lebar menyusul setahun kemudian, pada 2018.
Bila kelak Seth jadi menyutradarai
The Flash, maka ia harus mampu menyelaraskan antara kisah versi layar kaca dengan kisah di
Batman v Superman, juga J
ustice LeagueSeth terlahir dengan nama Seth Jared Greenberg. Sang ibu, Deborah Ann, mengubah nama putranya menjadi Grahame karena terinspirasi penulis Kenneth Grahame.
Ketika Deborah menikah lagi, putranya yang lahir di New York, AS, 4 Januari 1976, ini mendapat tambahan Smith di belakang namanya. Jadilah ia menyandang nama baru Seth Grahame-Smith.
Deborah bekerja sebagai editor buku sastra, dan sang ayah tiri bekerja sebagai penjual buku langka atau edisi terbatas. Seth beroleh pendidikan film dari Emerson College.
(vga/vga)