Jakarta, CNN Indonesia -- Entakan drum yang cepat, raungan gitar yang ganas dan petikan bass yang nyaring, bertubi-tubi menggempur indra dengar. Sumber suara itu tak lain
Sakit Jiwa, lagu teranyar grup band NTRL.
Kebisingan musik punk rock yang diumbar oleh NTRL tak ubahnya "genderang perang" yang menandakan grup band asal Jakarta ini telah kembali ke tengah-tengah penggemarnya setelah hampir tiga tahun absen.
Grup band yang beranggotakan trio Bagus Dhanar Dhana alias Bagus (voka, bass), Eno Gitara alias Eno (drum), Christopher Bollemeyer alias Coki (gitar) kembali unjuk gigi lewat album musik bertajuk
11/12.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak awal terbentuk pada 1991, NTRL, yang dahulu bernama Netral, setia menyuguhkan penikmat musik Indonesia dengan lagu-lagu bernuansa energik. Semangat itu terus diestafet sampai ke album terbarunya.
Kembalinya NTRL tentu saja membuat para penggemar musik punk rock era '90-an berbahagia. Pasalnya, lagu-lagu terbaru NTRL dalam album
11/12 memiliki nuansa yang dapat membawa kembali ke zaman ketika papan
skateboard menjadi aksesoris wajib anak muda.
Walaupun sudah 24 tahun bertahan di industri musik Tanah Air, sepertinya Bagus, Coki dan Eno tidak mau termakan selera pasar. Mereka tetap bangga mengusung idealisme musik punk rock.
Sebut saja
Sakit Jiwa, lagu andalan dari album musik
11/12, ini mampu mengobarkan semangat para pendengarnya. Dihiasi pukulan drum Eno yang cepat, serta lantunan melodi gitar dan bass yang repetitif,
11/12 akan memuaskan dahaga para pecinta musik punk rock Tanah Air.
Selain itu, lirik yang ditulis dalam album ini pun beragam, ada yang menceritakan tentang kondisi sosial masyarakat di Indonesia sampai membahas masalah cinta-cintaan.
Mereka tidak segan-segan menyisipkan lirik-lirik
nyeleneh untuk lagu-lagu mereka. Upaya ini menambah suasana anarki dalam album musik yang berisikan selusin lagu itu.
Nuansa musik cepat dalam album terbaru 11/12 mengingatkan keriuhan yang pernah diusung grup band Bad Religion, Blink-182 dan Pennywise.
Teriakan sang vokalis, Bagus, juga
genjrengan gitar ganas Coki dan gebukan drum cepat Eno merepresentasikan musik punk rock era '90-an. Salut untuk kesetiaan mereka di genre ini.
Walaupun instrumen yang digunakan dalam album ini terkesan sederhana, namun hal itulah yang membuat album ini membawakan aroma punk rock yang jujur dan murni.
Dibanjiri suara gitar berdistorsi penuh dan
beat drum yang ingin membuat kita berjingkrakan,
scene musik punk rock Indonesia boleh berbangga dengan kembalinya sang punggawa musik cepat.
Bagi para pecinta musik cepat, khususnya punk rock, album
11/12 ini adalah album yang wajib dikoleksi. Dari lagu pertama hingga akhir, kuping para pendengarnya akan dimanjakan dengan musik penuh semangat.
Mengingat musiknya yang bising dan cepat, hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu saja, maka bisa jadi Anda yang masih awam dengan musik punk rock akan beranggapan bahwa album ini "sakit jiwa."
Belum lama ini, Bagus, Eno dan Coki sempat menghadiri jumpa pers di Jakarta sekaligus merilis album terbarunya. Mereka berjanji akan membawakan lagu-lagu lincah nan bising kepada penggemar setia mereka.
"Kami ingin lebih energik biar tidak malas. Kalau keseringan
dengerin lagu sendu jadinya
kepengaruh, kan musik itu berpengaruh kepada yang mendengarkan," kata Eno, baru-baru ini.
Hadir dengan nama baru, sang vokalis mengaku ingin tampil lebih modern. "Ganti nama dengan singkatan karena ingin lebih modern, biar kekinian katanya," ujar Bagus, sang vokalis.
Masa pembuatan album
11/12 ini pun tidak memakan waktu lama. Mereka mengaku membutuhkan tiga bulan untuk merampungkan 12 lagu baru itu. Ditambah proses
mixing dan
mastering selama enam bulan.
Ke12 lagu itu antara lain adalah
Primadona, Hanya Sekali, Sakit Jiwa, Langit Senja, Kecewa, Terkutuk, Misteri, Mars Pekerja, Gak Asik!, Air Mata serta Bintang dan
Matahari.
Bagi kalian yang belum mengenal musik punk rock yang diusung NTRL, mungkin ada baiknya Anda mendengar lagu-lagu andalan mereka seperti
Sorry, Terbang Tenggelam dan
Lintang.
Album
11/12 ini masih dijual secara terbatas. Meskipun demikian, dalam beberapa waktu ke depan, album tersebut sudah dapat dibeli di toko-toko besar, dan siap dinikmati para
punk rockers Indonesia.
NTRL, Sakit Jiwa!
(vga/vga)