Jakarta, CNN Indonesia -- Wajah keempat juri
The Voice, Adam Levine, Pharrell Williams, Gwen Stefani, dan Blake Shelton, tampak tak nyaman saat diwawancarai Jurgen Vollmer, yang mengaku sebagai pemandu acara
The Voice Austria.
Tak hanya mewawancarai, Jurgen juga nekat menyanyi di panggung
The Voice. Tak satu pun juri menekan tombol. Lalu, saat kursi berbalik, barulah Adam cs menyadari telah menjadi korban kejahian Jurgen alias Neil Patrick Harris.
Begitulah antara lain aksi yang ditampilkan Neil untuk acara
Best Time Ever (BTE) yang dipandunya sejak 15 September 2015 lalu. Sejauh ini, baru empat episode BTE yang ditayangkan jaringan televisi NBC, dan langsung mencuri perhatian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Youtube]BTE memang berbeda dengan lazimnya acara televisi lain. Acara ini lebih “gila” karena menampilkan berbagai permainan dan segmen. Salah satunya, karaoke pesohor yang melibatkan beberapa pemirsa di rumah.
“Saya suka segmen-segmen BTE,” kata Neil sebagaimana dikutip laman AM NY. “Saya suka melihat reaksi pemirsa dan lain-lain. Ini acara yang gila dan bergerak cepat seperti
roller coaster. Saya suka energi semacam ini.”
Neil tak gentar sekalipun BTE disiarkan secara langsung, terutama segmen karaoke itu. Bagi sang bintang serial
How I Met Your Mother, justru di situlah letak gairah BTE, yang berbeda dengan acara bukan
live.
“Menurut saya, kalau bukan
live—rekaman—pemirsa malah tak merasakan gairahnya. Acaranya akan tampak rapi, seperti acara-acara lain. Dengan disiarkan secara
live, bakal terasa mengejutkan seperti saat Kanye West merebut mikrofon dari Taylor Swift di acara MTV."
Neil memfavoritkan segmen
End of the Show, yang menurutnya, berisi beragam atraksi, seperti sirkus. Atau dengan kata lain, seperti pembukaan Cirque du Soleil versinya. Banyak orang bersenang-senang di acara ini.
Segmen karaoke atau
Singalong Live juga dipandang Neil sangat impresif. Saat bintang tamu menyanyi, di menit berikut juga ditampilkan aksi pemirsa berkaraoke di rumah. Mereka yang hafal lirik lagunya beroleh hadiah US$1.000!
“Butuh banyak teknologi praproduksi untuk segmen itu,” kata aktor yang semasa belia pernah membintangi serial televisi
Doogie Howser, M.D. “Tapi begitu melihat reaksi pemirsa, saya rasa ini sungguh luar biasa.”
Jelang akhir Oktober, Neil mengaku siap menyuguhkan kejutan demi kejutan seiring perayaan Halloween. Tapi tentu saja pemenang lima Emmy Award dan satu Tony Award ini tak ingin membocorkan ide “gila’-nya sekarang.
Ia malah lebih antusias menuturkan soal proyek barunya, buku dongeng anak-anak,
The Magic Misfits, yang siap dirilis pada 2017 mendatang. Kepada laman People, Neil menceritakan latar belakang buku dan kegemaran membaca.
“Buku dan hobi baca sudah mendarah daging di keluarga saya,” Neil mengungkapkan. “Saya pun memikirkan cara baru yang memperlihatkan manfaat mendongeng, terutama bagi pembaca berusia muda saat ini.”
Pada 2014 lalu, Neil merilis buku
Neil Patrick Harris: Choose Your Own Autobiography. Berikutnya, ia siap bermain-main dengan elemen keajaiban, petualangan, dan persahabatan dalam
The Magic Misfits. “Buku ini bakal membuat anak-anak bersemangat.”
Pria kelahiran 15 Juni 1973 ini memang melakoni profesi lain sebagai pesulap. Dalam wawancara dengan laman Biography, salah satu orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Time ini menyebut sulap tak ubahnya seni.
(vga/vga)