Jakarta, CNN Indonesia -- Penabuh drum Blink-182, Travis Barker, mengaku sempat menjadi pecandu narkoba dan pernah berusaha bunuh diri.
Barker mengatakan masa-masa kelamnya itu terjadi pada 2004, ketika sedang menjalani rangkaian tur konser musik bersama Mark Hoppus dan Tom DeLonge.
Sampai di Australia, kecanduan Barker terhadap obat peredam sakit berjenis Oxycodone semakin menjadi-jadi. Ia pun sampai tidak mampu bermain di konser hari pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sampai dijaga oleh petugas medis. Mereka bergantian memastikan kalau saya tetap bernapas," kata Barker seperti yang dikutip dari Billboard.
Barker merasa kalau nyawanya sudah tidak dapat tertolong lagi karena pengaruh Oxycodone. Kemudian Barker menghubungi Hoppus untuk meminta bantuan.
"Saya menghubungi dirinya dan meminta saran mengenai masalah kesehatan. Ia lalu menyarankan saya untuk berisirahat dari rangkaian tur," ujar Barker.
"Setiap hari saya berpikir akan mati. Rasanya saya telah melakukan semua hal yang dapat mengancam nyawa saya. Hingga kemudian kelahiran anak mengubah hidup saya," lanjutnya.
Semua pengalaman Barker mengenai kecanduannya akan narkoba dituliskan dalam buku berjudul Can I Say: Living Large, Cheating Death & Drums Drums Drums.
Buku tersebut akan dirilis pada 20 Oktober mendatang oleh William Morrow Publishers.
Saat ini Barker sudah sehat walafiat dan tengah menjalani sesi rekaman bersama Hoppus serta Matt Skiba.
Skiba baru bergabung pada tahun ini untuk menggantikan DeLonge yang "bercerai" dari Blink-182.
(ard/ard)