Jakarta, CNN Indonesia -- Berakting sudah jadi hal biasa bagi Julie Estelle. Tapi tidak dengan menyanyi. Sekali suaranya pernah terdengar bersenandung, hanya melodi seram
Lingsir Wengi di film
Kuntilanak.
Kali ini, Julie benar-benar memamerkan suaranya. Ia menyanyikan satu lagu penuh berjudul
Nyali Terakhir. Itu merupakan lagu latar orisinal untuk film
Surat dari Praha.
Berdasarkan keterangan pers yang diterima CNN Indonesia, Julie merilis lagunya secara resmi pada Senin (26/10). Meskipun, saat konser tunggal Glenn Fredly 17 Oktober lalu,
Nyali Terakhir sudah diperdengarkan pada publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyali Terakhir memang lagu Glenn. Karena itulah ia mendampingi Julie saat merekam suara di studio, yang merupakan pengalaman pertama bagi bintang utama
Filosofi Kopi itu.
"Untuk menghilangkan
nervous, saat rekaman Glenn berusaha membangun atmosfer dan suasana menyenangkan agar saya rileks dan bisa menyanyi dengan baik," tutur Julie, seperti tersampaikan dalam keterangan persnya.
Meski baru pertama keluar dari zona nyaman, keberanian Julie tidak menghasilkan kekecewaan. Hasilnya sesuai harapan. Suara merdunya mengalun indah, diiringi lantunan piano yang juga dimainkan sendiri oleh Julie.
"Sebuah kehormatan bisa di-
direct langsung oleh Glenn," kata Julie mengungkapkan.
Nyali Terakhir bukan sekadar lagu latar biasa. Ia juga sebagai elemen utama yang memberi nyawa pada cerita hasil kolaborasi Glenn dengan sutradara Angga Dwimas Sasongko itu.
Surat dari Praha sendiri diangkat dari kisah nyata yang juga diinspirasi oleh lagu-lagu percintaan Glenn. Ceritanya tentang perdamaian dua generasi terhadap peristiwa masa lalu.
Julie turut berperan dalam film itu. Ia menjadi Laras, sosok yang terpaksa mengantarkan sebuah kotak dan sepucuk surat milik Sulastri (Widyawati) kepada Jaya (Tyo Pakusadewo). Dari sanalah konflik bermula.
Surat dari Praha juga dibintangi Rio Dewanto.
Film terbaru Visinema Pictures dan Tinggikan Production itu baru merampungkan proses produksi pada Agustus, dan sedang memasuki masa pascaproduksi. Rencananya film itu akan tayang di bioskop Indonesia pada awal 2016.
[Gambas:Youtube] (rsa/utw)