Jakarta, CNN Indonesia --
Ku Bahagia,
Tentang Seseorang,
Di Mana Malumu. Jika mendengar jajaran lagu karya Melly Goeslaw dan Anto Hoed tersebut, kebanyakan warga Indonesia seakan langsung tersedot mesin waktu ke satu era, saat film
Ada Apa Dengan Cinta (AADC) menggebrak dunia perfilman pada 2002 lalu.
Musik dalam film memang tak hanya menjadi latar, tapi juga penanda sebuah era. Riri Riza selaku sutradara
Ada Apa Dengan Cinta 2 pun tak mau sembarangan memilih latar pengiring filmnya.
"Musik selalu jadi bagian penting dari film. Musik juga penanda penting zaman dan waktu. Soundtrack
AADC 2 nantinya kalau didengar sepuluh tahun lagi, harus bisa membuat orang berkata, 'Gila! Musik zaman itu keren banget!'" ucap Riri dalam acara bincang-bincang di ajang PopCon Asia 2015 di Jakarta, Sabtu (8/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Riri juga tak mau mencabut akar dari sebuah lagu latar film. Selain bagus, musik latar
AADC 2 juga harus mewakili isi cerita dan karakter para lakon.
Di titik ini, Riri menemukan aral melintang. Pasalnya, karakter para tokoh dalam film
AADC sudah sangat melekat di benak pemirsa. Lagu latar
AADC pun dirasa sudah sangat mewakili emosi keseluruhan film.
Dengan dahi mengernyit, Riri melontarkan kegelisahannya, "Bagaimana caranya
feeling dan perasaan harus bisa dimunculkan kembali, tapi harus ada yang baru?"
Menjawab pertanyaannya sendiri, Riri merasa hal itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang pernah mengemban tugas ini sebelumnya.
"Dengan ini, saya konfirmasi bahwa Melly Goeslaw dan Anto Hoed akan kembali menggarap
soundtrack Ada Apa dengan Cinta 2," katanya.
(utw/utw)